Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Konservasi Indonesia Luncurkan Pembangunan BIRU, Apa Itu?

Konservasi Indonesia mengatakan BIRU menjadi wujud awal dari kolaborsi multi pihak yang dapat menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif.

19 Mei 2024 | 21.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peresmian program Blue Intelligence Resource Unit atau BIRU di United in Diversity Bali, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura, Bali, pada Minggu, 19 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan pembangunan Blue Intelligence Resource Unit atau BIRU di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura, Bali, pada Minggu, 19 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembentukan BIRU ditargetkan bisa mempromosikan program konservasi dan mendukung program pemerintah Indonesia di bidang pembangunan berkelanjutan atau SDGs, sekaligus mendukung pelaksanaan inisiatif-inisiatif konservasi keanekaragaman hayati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Senior Vice President and Executive Chair KI, Meizani Irmadhiany berharap BIRU dapat memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti sektor swasta, LSM, akademisi, hingga komunitas. 

"Idenya itu simple, bagaimana kami bisa membangun suatu sistem, terutama sistem pendanaan untuk benar-benar mengelola kawasan konservasi dan kawasan ekonomi BIRU itu secara bersamaan," kata dia usai presentasi di Bali.

Lebih lanjut, Meizani mengatakan BIRU menjadi wujud awal dari kolaborasi multi pihak yang dapat menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif. "Dari kemitraan di dalam BIRU, kami ingin meningkatkan perkonomian yang positif terhadap alam dan upaya konservasi," kata dia.

Kerja sama itu bisa dilakukan dengan bertukar pengetahuan tentang konservasi, meningkatkan kapasitas dan pembelajaran. Oleh karena itu, ia mengundang sektor swasta lainnya untuk bergabung dalam misi tersebut.

Senada dengan Meizani, Senior Vice President Asia Pacific Field Division Conservation International (CI) Richard Jeo mengatakan pihaknya mengagumi upaya dan komitmen Indonesia dalam memajukan ekonomi biru dan hijau. 

Ia berharap BIRU dapat menjadi hubungan yang saling mendukung program konservasi KI di Indonesia dengan CI di Asia Pasifik. Terlebih, kerja keduanya menggunakan sains sebagai dasar penelitian.

Menurut dia, sains penting untuk mendorong inisiatif tersebut. Terutama data yang disajikan dan wawasan di lapangan yang berguna bagi strategi konservatif agar efektif. 

"Selain itu, tujuan BIRU adalah memfasilitasi pembelajaran di luar negeri, membawa pembelajaran Indonesia ke luar negeri, dan mengimpor wawasan berharga dari negara lain di Asia Pasifik," kata Richard.

Ia memisalkan, CI dapat membagikan pengalaman mereka dari inisiatif inovatif seperti Blue Halo S di Indonesia dan Fiji, serta proyek karbon biru dari Blue Carbon Institute yang berbasis di Singapura. 

Pemerintah Indonesia memiliki ambisi untuk meningkatkan pelestarian wilayah perairan sebanyak 30 persen di tahun 2045. Untuk mewujudkan target tersebut, BIRU mendapat dukungan dari Blue Halo S atau konservasi terumbu karang dan keanekaragaman hayati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus