Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Invasi Balasan Ukraina

Pasukan Ukraina kini merangsek ke wilayah Kursk, Rusia. Langkah terjauh Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

18 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PASUKAN Ukraina dilaporkan telah melanjutkan serangan ke wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina bagian barat pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Sejak Selasa, 6 Agustus 2024, mereka terus mengebom kawasan itu seraya berusaha terus merangsek masuk ke wilayah Rusia sejauh 10 kilometer. Ini langkah terjauh Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ukraina tak berkomentar tentang invasinya ke Kursk, tapi Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebutkan soal konsekuensi bagi Moskow. “Rusia membawa perang ke tanah kami dan harus merasakan apa yang telah dilakukannya,” kata Zelenskyy dalam pidatonya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut kantor berita Rusia, TASS, setidaknya lima penduduk Kursk tewas akibat serangan Ukraina dan lebih dari 60 orang, termasuk sembilan anak-anak, terluka. Warga Kursk kini dievakuasi ke wilayah Rusia lain, termasuk Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tentaranya telah mencegah upaya pasukan Ukraina menerobos ke Distrik Sudzha dan Korenevo di Kursk. Kementerian mengklaim Ukraina telah kehilangan 945 tentara dan 102 kendaraan lapis baja dalam serangan balasan mereka. Wali Kota Sudzha, Vitaly Slashchev, mengklaim kotanya belum dikuasai Ukraina. “Evakuasi sedang berlangsung. Sudzha milik kami,” ujar Slashchev kepada TASS.

Pertempuran itu makin mendekati Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk sehingga mendorong Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, angkat bicara. “Saya mengimbau semua pihak menahan diri secara maksimal guna menghindari kecelakaan nuklir yang berpotensi menimbulkan konsekuensi radiologis yang serius,” tutur Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam pernyataannya.

Bangladesh

Sheikh Hasina Akan Kembali

Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Munich, Jerman, 17 Februari, 2024. Reuters/Wolfgang Rattay

SHEIKH Hasina, bekas Perdana Menteri Bangladesh yang kabur setelah kerusuhan pecah di negeri itu, dipastikan akan pulang saat pemilihan umum digelar pemerintahan sementara nanti. “Dia pasti akan kembali,” kata Sajeeb Wazed Joy, putra Hasina, kepada BBC, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Joy bekerja sebagai penasihat teknologi informasi Sheikh Hasina selama sang ibu berkuasa sejak 2009. “Apakah dia kembali ke dunia politik atau tidak, keputusan itu belum dibuat. Dia sudah muak dengan perlakuan yang diterimanya,” ucapnya.

Unjuk rasa mahasiswa yang menuntut penghapusan kuota khusus calon pegawai negeri untuk keluarga veteran perang berubah menjadi kerusuhan besar setelah polisi bertindak keras terhadap demonstran. Hasina akhirnya mundur dari jabatan perdana menteri dan kabur ke India. Muhammad Yunus, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2006, kemudian ditunjuk sebagai pemimpin pemerintahan sementara yang bertugas menggelar pemilihan umum.

Inggris

Gerakan Tandingan Lawan Anti-imigrasi

RATUSAN orang pendukung gerakan antirasis berkumpul di luar Holiday Inn di Sussex Barat, Inggris, pada Jumat, 9 Agustus 2024. Gerakan ini merupakan demonstrasi tandingan terhadap unjuk rasa anti-imigrasi di sana. Setidaknya satu dari empat pedemo anti-imigrasi ditangkap polisi.

Gerakan antirasis ini muncul sebagai respons terhadap protes kelompok sayap kanan anti-imigrasi yang memicu kerusuhan di berbagai kota di seantero Inggris Raya sejak 30 Juli 2024. Kerusuhan ini bermula dari pembunuhan tiga anak di Southport yang disulut hoaks yang beredar bahwa pelakunya adalah imigran.

Kebencian rasial meningkat di Irlandia Utara belakangan ini. “Apa yang kita lihat adalah eskalasi, tapi pada kenyataannya merupakan kelanjutan masalah jangka panjang intimidasi dan kekerasan rasis yang sebagian besar didorong unsur-unsur loyalis paramiliterisme,” kata Daniel Holder, Direktur Komite Administrasi Kehakiman, kepada BBC.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus