Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Serangan Israel di Gaza Kembali Tewaskan Pekerja World Central Kitchen

Serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Jalur Gaza menewaskan 5 orang, 3 diantaranya pekerja badan amal AS, World Central Kitchen

1 Desember 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Jalur Gaza pada Sabtu menewaskan lima orang, kata seorang pejabat senior kesehatan Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga dari mereka dikatakan adalah karyawan badan amal Amerika Serikat World Central Kitchen. Badan amal ini menghentikan sementara pengiriman bantuannya ke wilayah yang dilanda perang tersebut pada awal tahun ini, setelah serangan Israel menewaskan tujuh pekerjanya, sebagian besar dari mereka adalah orang asing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara badan pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan mayat "setidaknya lima orang tewas diangkut (ke rumah sakit), termasuk (dari) tiga karyawan World Central Kitchen".

“Ketiga pria tersebut bekerja untuk WCK dan mereka diserang Israel saat mengemudikan jip WCK di Khan Younis,” kata Bassal, seraya menambahkan bahwa kendaraan tersebut “ditandai dengan logo yang terlihat jelas”.

World Central Kitchen tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar, dan tidak menyebutkan kematian tersebut di media sosial.

Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang seorang buronan militan yang terlibat dalam serangan Hamas yang memicu perang.

Dalam pernyataan selanjutnya, disebutkan bahwa tersangka penyerang telah bekerja dengan WCK dan meminta “pejabat senior dari komunitas internasional dan administrasi WCK untuk mengklarifikasi” bagaimana hal itu bisa terjadi.

“Klaim bahwa teroris itu juga seorang pekerja WCK sedang diperiksa,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Serangan Israel di Gaza terus berkobar, bahkan ketika gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah tampaknya berhasil dilaksanakan, meskipun ada kejadian sporadis yang menguji kerapuhan gencatan senjata tersebut.

Israel pada Sabtu melanggar gencatan senjata dengan menyerang tempat yang dikatakannya sebagai tempat penyelundupan senjata Hizbullah di sepanjang perbatasan Suriah dengan Lebanon.

Serangan terhadap kendaraan di Gaza adalah yang terbaru dalam apa yang digambarkan oleh lembaga bantuan sebagai pekerjaan berbahaya dalam menyalurkan bantuan di Gaza. Genosida Israel di Gaza telah memicu krisis kemanusiaan yang telah menyebabkan 2,3 juta penduduk Palestina di wilayah tersebut mengungsi dan memicu kelaparan yang meluas.

World Central Kitchen menyediakan makanan segar untuk warga yang membutuhkan setelah bencana alam atau konflik yang berkepanjangan.

Tim-timnya telah menyebar di Gaza dan di seluruh Israel dan Lebanon sejak perang dimulai. Mereka sering kali menjadi penyelamat bagi warga Palestina di Gaza yang berjuang untuk menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Pejabat kesehatan Palestina Muneer Alboursh membenarkan serangan tersebut, dan seorang pekerja bantuan di Gaza membenarkan bahwa tiga orang yang tewas adalah pekerja di WCK. Pekerja bantuan tersebut berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Di Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Gaza selatan, seorang wanita mengangkat lencana karyawan berlogo WCK, kata “kontraktor” dan nama seorang pria yang dikatakan tewas dalam serangan tersebut. Tumpukan barang – telepon terbakar, jam tangan dan stiker berlogo WCK – tergeletak di lantai rumah sakit.

Nazmi Ahmed mengatakan keponakannya bekerja di WCK selama setahun terakhir. Dia mengatakan dia sedang berkendara ke dapur dan gudang amal.

“Hari ini, dia keluar seperti biasa untuk bekerja… dan menjadi sasaran tanpa peringatan sebelumnya dan tanpa alasan apa pun,” kata Ahmed.

Pada April, serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan WCK menewaskan tujuh pekerja – tiga warga negara Inggris, seorang warga negara Polandia dan Australia, seorang warga negara ganda Kanada-Amerika, dan seorang warga Palestina. Militer Israel mengklaim serangan itu adalah sebuah kesalahan.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan "pria bersenjata Hamas" dalam serangan itu, namun militer mengakui serangkaian "kesalahan besar" dan pelanggaran terhadap aturan keterlibatannya sendiri.

Serangan pada Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.139 orang berdasarkan angka resmi Israel.

Serangan militer balas dendam Israel telah menewaskan 44.382 warga Palestina di Gaza, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah tersebut yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

REUTERS | CNA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus