Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan George Floyd belum sepenuhnya usai. Meski pelaku utamanya, Derek Chauvin, telah divonis bersalah, ketiga rekannya belum. Mereka adalah Tou Thao, Alexander Kueng, dan Thomas Lane. Adapun ketiganya didakwa terlibat dan membantu pembunuhan tingkat dua serta tingkat tiga kepada George Floyd. Ancaman hukumannya 15-40 tahun penjara.
Berikut adalah keterangan soal keterlibatan Tou Thao, Alexander Kueng, dan Thomas Lane dalam pembunuhan George Floyd pada Mei tahun lalu:
Foto mugshot mantan polisi J. Alexander Kueng berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Ia bersama ketiga rekannya menangkap George setelah mendapat laporan seorang pria yang mencoba membayar makanan dengan uang palsu. Department of Corrections Minnesota/Reuters
1. Alexander Kueng (27)
Kueng adalah salah satu personil Kepolisian Minneapolis yang hadir ke lokasi kejadian saat Floyd dituduh menggunakan uang US$20 palsu. Saat itu, Kueng masih berstatus polisi baru karena belum lama menyelesaikan pendidikan kepolisiannya, Desember 2019.
Saat Derek Chauvin menindih George Floyd, Kueng mencoba untuk memborgol tangannya. Namun, karena Floyd terus memberontak, hal itu sulit ia lakukan. Adapun Kueng lah yang pertama kali menyadari Floyd telah tewas kehabisan nafas ketika tidak menemukan denyut nadi di pergelangan tangannya.
Foto mugshot mantan polisi Thomas Lane berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Thomas bersama dua rekannya, Derek Chauvin dan J. Alexander Kueng terekam menahan tubuh George Floyd saat ia dalam keadaan borgol dan telah berkali-kali mengeluh tidak dapat bernafas. Department of Corrections Minnesota/Reuters
2. Thomas Lane (38)
Sebelum Derek Chauvin menindih George Floyd, Lane adalah polisi yang meminta korban keluar dari mobil untuk menahannya. Floyd tidak kooperatif, memaksa Lane, Chauvin, serta Kueng untuk melumpuhkannya secara paksa.
Di saat Chauvin menindih leher George Floyd, Lane berada di posisi belakang untuk menahan kakinya. Ia menindih kaki Floyd dengan lutut dan tangan agar pria kulit hitam tersebut tidak mencoba kabur.
Pada satu titik, Lane sempat bertanya kepada Chauvin apakah tidak sebaiknya Floyd dibalikkan tubuhnya. Saat itu, Floyd dalam posisi mencium aspal dan ia berteriak tidak bisa bernafas. Chauvin menolak permintaan tersebut dan mengatakan Floyd harus dilumpuhkan dalam posisi menghadap aspal.
Foto mugshot mantan polisi Tou Thao berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Dalam rekaman, Tou terlihat tidak ikut menahan tubuh korban, namun mengabaikan permintaan warga dan perekam video untuk memeriksa kondisi George saat lehernya ditindih selama bermenit-menit. Department of Corrections Minnesota/Reuters
3. Tou Thao (35)
Tou Thao adalah personil Kepolisian Minneapolis yang hadir paling belakangan di lokasi kejadian. Saat ia tiba, Derek Chauvin, Alexander Kueng, dan Thomas Lane dalam posisi mencoba melumpuhkan George Floyd yang tidak kooperatif. Floyd bahkan sudah dalam posisi terborgol saat itu.
Meski Thao tidak terlibat langsung dalam pembunuhan George Floyd, jaksa menganggapnya tetap bersalah karena membiarkan ketiga rekannya menyiksa korban. Adapun peran Thao selama pembunuhan George Floyd berlangsung adalah mencoba mengendalikan massa yang mulai berkumpul, mendesak para polisi untuk berhenti menyiksa George Floyd.
Baca juga: Derek Chauvin Dinyatakan Bersalah Atas Kasus Pembunuhan George Floyd
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini