Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina bersorak kegirangan di seluruh Jalur Gaza pada Rabu, 15 Januari 2025, saat mendengar berita tentang gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Sebagian dari mereka melupakan tahun-tahun penuh kegembiraan sementara yang lainnya bersiul, bertepuk tangan dan meneriakkan "Allahu Akbar."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya bahagia, ya, saya menangis, tetapi itu adalah air mata kebahagiaan," kata Ghada, seorang ibu lima anak yang mengungsi dari rumahnya di Kota Gaza, seperti dilansir dari Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tengah terlahir kembali, dengan setiap jam penundaan Israel melakukan pembantaian baru, saya harap semuanya segera berakhir sekarang," katanya melalui aplikasi obrolan dari tempat penampungan di kota Deir Al-Balah di Gaza tengah.
Para pemuda menabuh rebana, meniup terompet, dan menari di jalan di Khan Younis di bagian selatan Gaza, setelah mendengar berita tentang perjanjian yang dicapai di ibu kota Qatar, Doha.
Kesepakatan tersebut menguraikan fase gencatan senjata awal selama enam minggu. Di dalamnya mencakup penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza. Kesepakatan itu juga mengatur pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan Israel, kata seorang pejabat yang diberi pengarahan mengenai negosiasi tersebut.
Ahmed Dahman, 25 tahun, mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya saat kesepakatan ini mulai berlaku adalah mengambil jenazah ayahnya. Ia ingin memakamkan ayahnya dengan layak.
"Saya merasakan campuran kebahagiaan karena nyawa terselamatkan dan pertumpahan darah terhenti," kata Dahman. Seperti Ghada, ia mengungsi dari Kota Gaza dan tinggal di Deir al-Balah.
"Tetapi saya juga khawatir dengan guncangan pascaperang yang akan kita lihat di jalan-jalan, rumah-rumah kita yang hancur, ayah saya yang jasadnya masih terkubur di bawah reruntuhan."
Ibunya, Bushra, mengatakan bahwa meskipun gencatan senjata tidak akan mengembalikan suaminya, setidaknya mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang lain. "Saya akan menangis, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang yang brutal ini tidak memberi kami waktu untuk menangis," kata Bushra.
Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza. Menurut mediator, gencatan senjata akan berlaku pada Ahad 19 Januari 2025. Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan gencatan senjata akan berlaku pada Ahad. Para negosiator bekerja dengan Israel dan Hamas tentang langkah-langkah untuk mengimplementasikan kesepakatan itu, katanya.