Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon menembakkan roket Katyusha dan pesawat tak berawak ke Israel pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Ini merupakan serangan balasan setelah tentara Israel menargetkan fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hizbullah dan Israel telah saling menyerang hampir setiap sejak perang di Gaza berkobar. Menurut kantor berita resmi Lebanon, enam orang terluka dalam serangan Israel semalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai balasan, Hizbullah yang didukung Iran, sekutu Hamas, mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pada hari Minggu bahwa mereka menargetkan dua posisi militer Israel di Israel utara dengan roket dan drone Katyusha.
Pernyataan sebelumnya oleh kelompok tersebut mengatakan bahwa para pejuangnya juga menyerang daerah Dafna dengan roket Katyusha. “Serangan ini sebagai respons terhadap Israel yang menargetkan warga sipil di kota Adloun, yang mengakibatkan beberapa dari mereka terluka,” kata kelompok Hizbullah.
Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang dua fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Lebanon selatan. Gudang senjata itu berisi roket dan persenjataan tambahan.
Hizbullah pada hari Minggu juga mengatakan bahwa tiga pejuangnya telah tewas di Lebanon selatan. Militer Lebanon melaporkan pula bahwa dua tentaranya terluka pada hari Minggu ketika tembakan Israel mengenai menara pengawas di bagian selatan negara itu.
Kekerasan yang terjadi sejak Oktober telah menewaskan sedikitnya 518 orang di Lebanon. Sebagian besar korban tewas adalah pejuang, tetapi adapula 104 warga sipil. Di pihak Israel, 18 tentara dan 13 warga sipil tewas, menurut otoritas Israel.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Kamala Harris, Wanita Keturunan Asia Pertama yang Jadi Kandidat Capres AS