SEMBILAN belas orang sudah ditahan dan diperiksa dalam kaitannya dengan peristiwa pemboman truk kamikaze di Kuwait, Desember silam. Satu dari lima yang meninggal adalah sopir truk yang meledakkan bom di kompleks kedutaan AS di sana. Dua tersangka disebut saudara sepupu Hussem Mousavl, pemimpin Amal militan yang bermarkas di Baalbek, dan diduga berada di pihak golongan Syiah Iran. Semua teroris itu adalah anggota DAWA, partai agama radikal yang sudah dilarang di Irak dan sekarang bermarkas di Iran. Tahun 1979 dan 1980, Irak sudah mengusir 1.000 anggota DAWA. "Maksud serangan truk itu jelas sekali," kata Jenderal Youssef Karafi, menteri dalam negeri Kuwait. "Mereka ingin mengatakan bahwa kami di sini, jangan bantu Irak lagi dalam perang melawan Iran." Di Paris, pekan silam, ketua Mujahiddin Khalq, Masshud Rajavi, menjelaskan kepada TEMPO bahwa gerakan teroris Iran diatur sebuah biro operasi yang otaknya adalah Rafsanjani. Di luar Iran, aksi-aksi teroris ini berpusat di Pakistan, Libanon, dan Austria. Mereka punya daftar 22 negara sasaran (Indonesia termasuk ke dalamnya) dengan sejumlah teroris yang siap bertugas di mana saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini