Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Siapa berkomplot membunuh Indira ?

Sidang pengadilan tinggi india memvonis hukuman gantung terhadap para pembunuh ny. indira gandhi. masing-masing satwant singh, balbir singh, kehar singh tapi masih banyak misteri yang belum terungkap. (ln)

13 Desember 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERMOHONAN banding para pembunuh Indira Gandhi akhirnya ditolak. Hakim S. Rangnathan membacakan keputusan itu di balik kaca tahan peluru dalam suatu sidang Pengadilan Tinggi New Delhi yang dijaga ketat, pekan lalu. Penolakan itu berarti ketiga warga Sikh tersebut, Satwant Singh, Balbir Singh, dan Kehar Singh, akan dihukum gantung bila mereka tidak mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Satwant Singh, 22, dijatuhi hukuman 22 Januari 1986 lalu, melalui sidang yang memakan 254 hari. Polisi pengawal pribadi Indira Gandhi ini bersama seorang rekannya, Inspektur Polisi Beant Singh, memberondong Indira tatkala PM berusia 67 tahun itu sedang berjalan menuju tempat wawancara dengan aktor dan pembuat film Inggris, Peter Ustinov. Sejumlah pengawal lain yang berdatangan segera menembak kedua pembunuh itu, menewaskan Beant, dan melukai Satwant. Indira sendiri tewas di rumah sakit akibat berondongan 20 peluru. Hari itu, 31 Oktober 1984, tercatat sebagai hari hitam dalam sejarah India. Siapa saja yang termasuk komplotan tersebut? Pembantu inspektur Balbir Singh dan Kehar Singh dipastikan termasuk komplotan itu. Tapi adakah orang lain? Untuk mengusut ini, segera setelah pembunuhan, dibentuk suatu komisi Thakar -- disebut begitu karena dipimpin oleh hakim Mahkamah Agung M.P. Takhar. Setelah 15 bulan, komisi ini menyelesaikan laporannya. Namun, anehnya, laporan ini tidak segera diumumkan. Juli lalu parlemen India malah mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penyegelan laporan itu. Alasan yang dikemukakan: pengumuman laporan itu "bisa membahayakan keamanan nasional". Menurut berbagai sumber, pengumuman laporan tersebut diduga akan membuat malu pemerintah karena akan menguakkan payahnya kondisi serta kualitas polisi dan pihak keamanan India, khususnya satuan pengamanan PM. Selain itu, komisi ternyata tidak berhasil menguak misteri yang tetap menyelubungi kematian Indira. Beberapa pertanyaan yang tidak terjawab, misalnya: Siapa yang mengubah jam pertemuan Ny. Indira dengan Peter Ustinov? Hasil penelitian dengan sinar inframerah pada buku acara Indira mengungkapkan bahwa seseorang telah mengubah waktu pertemuan itu dari pukul 8.30 menjadi 8.45. Ustinov sendiri kemudian mendapat telepon dari seseorang tak dikenal yang memberi tahu jam pertemuannya diundur menjadi pukul 9.00. Di saat 30 menit yang genting itu, belakangan diketahui, Satwant dan Beant Singh tergesa pergi ke WC bersama-sama. "Bisa jadi mereka merundingkan persiapan terakhir rencana pembunuhan, tapi mungkin pula mereka sedang menguatkan nyali untuk melaksanakan rencana mereka," ujar seorang anggota komisi. Akibat penundaan ini, kedua calon pembunuh itu bisa siap di saat Ny. Indira melintas halaman untuk menemui Ustinov. Hingga kini, tak seorang pun mengaku mengubah buku acara itu atau menelepon Ustinov, termasuk ajudan Ny. Indira R. K. Dhawan. Sebelum menarik picunya, Beant memberi tahu Satwant agar jangan sampai mengenai Dhawan -- yang berjalan mendampingi Indira -- karena "ia telah banyak membantu kita". Apa maksudnya? Dhawan sendiri menolak dugaan keterlibatnnya. "Saya memuja dan melayani Ny. Ghandi seperti ia seorang dewi. Bagaimana mungkin saya terlibat?" ujarnya. Meski Satwant Singh akhirnya nanti digantung, bisa jadi misteri ini belum akan terungkap. S.P.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus