Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha muda Malaysia, Low Taek Jho atau Jho Low yang dituduh terlibat dalam mega skandal 1MDB menolak rencana Kementerian Kehakiman Amerika Serikat untuk memindahkan kapal pesiar mewahnya dari Indonesia ke AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui pengacaranya, Low yang belum diketahui keberadaannya mengatakan, pemerintah AS tidak tahu bagaimana mempertahankan atau memasarkan kapal pesiar mewah unik dan khas seperti The Equanimity. Sehingga kapal pesiar itu diminta untuk tetap berlabuh di Bali.
Baca: Kapal Equanimity Disita, Mahatihr Desak Najib Soal Skandal 1MDB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalnya, pemerintah sedang mempertimbangkan mengurangi jumlah anggota awak menjadi hanya delapan dari lebih dari 20 orang, ini akan membahayakan kehidupan awak kapal dan menimbulkan kerusakan pada kondisi kapal pesiar tersebut," demikian pernyataan tim pengacara Low, seperti dilansir Straits Times pada 28 Maret 2018.
Kementerian Kehakiman AS telah meminta Pengadilan Distrik Pusat California untuk mengeluarkan surat perintah guna menunjuk pemerintah AS sebagai penjaga kapal pesiar tersebut. Dalam dokumen yang diajukan itu, Kementerian Kehakiman AS juga memerintahkan perwakilan Low untuk mengirimkan kapal pesiar ke AS untuk tujuan penyitaan.
Baca: Jho Low, Pengusaha Muda Malaysia di Pusaran Skandal 1MDB
Pihak berwenang Indonesia bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI menyita kapal mewah The Equanimity yang diduga milik Jho Low di Teluk Benoa, Bali. Penangkapan kapal yang telah berada di lepas pantai Teluk Benoa sejak November 2017 dilakukan setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri bekerja sama dengan FBI.
Kapal pesiar yang ditaksir seharga Rp 3,4 triliun itu diyakini didapatkan Low dengan menyalahgunakan dana 1MDB.
Baca: FBI dan Polri Sita Kapal Pesiar Terkait Skandal 1MDB
Menurut sejumlah sumber yang mengungkap kasus ini, Low merupakan orang yang telah membantu mendirikan 1MDB bersama Najib pada 2009, perusahaan investasi milik Malaysia dan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan keuangan di 1MDB.
STRAITS TIMES|MALAYSIA KINI|FREE MALAYSIA TODAY