Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut korupsi sebagai salah satu kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Bahaya penyelewengan dana di Indonesia disejajarkan dengan terorisme, penyalahgunaan narkotika, dan perusakan lingkungan berat karena sifatnya yang sangat merugikan. Bahkan statusnya berdasarkan Statuta Roma setara dengan kejahatan agresi dan genosida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, tindak pidana rasuah masih menjadi salah satu permasalahan besar yang belum bisa dimusnahkan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal itu sesuai dengan data ICW yang menunjukkan bahwa hanya 1.396 dari total 2.772 perkara korupsi di Indonesia yang telah ditindak atau sekitar 50 persen pada 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, apa saja kasus korupsi paling mengguncang dunia sepanjang masa?
Daftar Kasus Korupsi Terbesar di Dunia
Transparency International menyusun daftar beberapa skandal korupsi terbesar selama 1993-2019. Skandal-skandal tersebut melibatkan kalangan politisi dan pemerintahan, serta memicu kecaman masyarakat luas, menggulingkan penguasa, hingga menyebabkan pelaku dihukum penjara.
Adapun top 10 deretan skandal suap dan pencucian uang (money laundry) dalam skala besar adalah sebagai berikut.
1. Suap Siemens di Jerman
Sejak 1990-an, perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens AG menyuap pemerintah dan pegawai negeri di beberapa negara hingga mencapai US$1,4 miliar atau sekitar Rp 12,5 miliar (kurs Rp 8.943 per dolar AS). Pasalnya, suap yang dibayarkan di luar negeri secara teknis dapat mengurangi besaran pajak bagi perusahaan. Suap itu dianggap sebagai pengeluaran berguna yang disebut sebagai nützliche aufwendungen.
Namun, pada 2006, transaksi yang dilakukan Siemens terdeteksi. Meskipun para pemangku kebijakan yang menikmati uang haram mendapat keuntungan, masyarakat di negara-negara terdampak harus membayar tagihan jalan dan pembangkit listrik terlalu mahal. Hingga akhirnya, Siemens dijatuhi denda sebesar US$ 1,6 miliar.
2. Sani Abacha kuras aset Nigeria
Sani Abacha adalah seorang perwira militer yang menjabat sebagai presiden Nigeria pada 1993-1998. Selama kepemimpinannya, diktator itu terseret tuduhan korupsi. Setelah kematiannya, ternyata baru diketahui bahwa Sani mengambil uang rakyat sebesar US$ 3-5 miliar.
3. Peru di bawah Alberto Fujimori
Alberto Fujimori dikenal sebagai salah satu presiden paling korup sepanjang masa. Pria keturunan Jepang itu menjadi tokoh yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Peru. Dia diduga membunuh gerilyawan dan menggelapkan dana publik hingga US$ 600 juta selama tahun 1990 sampai 2000.
Selanjutnya: 4. Chechnya di tangan Kadyrov...
4. Chechnya di tangan Kadyrov
Di Chechnya, setiap pekerja dipaksa membayar pajak tidak resmi setiap bulan kepada Presiden Ramzan Kadyrov untuk mempertahankan pekerjaan, dengan total US$ 648-864 juta. Meskipun dana tersebut digunakan untuk membangun rumah, masjid, dan mengirimkan bantuan internasional ke Somalia, tetapi uang tersebut pun diduga masuk kantong pribadi Kadyrov.
5. Monopoli bisnis di Tunisia
Kasus korupsi terbesar di dunia juga pernah terjadi di Tunisia, yaitu pada 1987-2011. Saat itu, Presiden Ben Ali membuat peraturan yang mewajibkan perusahaan mengantongi izin untuk berinvestasi dan menjual produk pada sektor tertentu. Akibatnya, gerai waralaba McDonald’s pun tidak ada di Tunisia. Alhasil, 220 bisnis keluarga Ben Ali mampu merajai dan memonopoli berbagai industri dalam negeri hingga mengumpulkan US$ 13 miliar.
6. Viktor Yanukovych di Ukraina
Pada Februari 2014, mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dan keluarganya melarikan diri ke Rusia setelah kerusuhan sipil yang merenggut lebih dari 100 nyawa. Saat pergi dari negaranya, Yanukovych meninggalkan dokumen yang menunjukkan kehidupan mewahnya dengan memakai uang negara senilai US$ 40 miliar.
7. Kecurangan Martinelli di Panama
Eks Presiden Panama, Ricardo Martinelli menghadapi berbagai tuduhan, meliputi penyelewengan dana, pelanggaran hak privasi, dan penyalahgunaan wewenang setelah dirinya diekstradisi Amerika Serikat pada 2018. Selama menjabat pada 2009-2014, dia diduga melakukan kecurangan tender kontrak publik mengenai skema kesejahteraan sosial dan biaya sekolah.
8. Dana pembangunan 1MDB Malaysia
Pada 2009, pemerintah Malaysia menganggarkan dana pembangunan melalui 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dipimpin oleh mantan perdana menteri Najib Razak, skema tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian negara dengan investasi strategis. Namun, pihak berwenang memperkirakan lebih dari US$4 miliar dan US$ 700 juta dana digelapkan oleh Razak.
9. Skema pencucian uang di Rusia
Russian Laundromat, sebuah konsep pencucian uang yang menyedot dana hingga US$20-80 miliar dari layanan publik, disebut sebagai salah satu dalang kemiskinan pada lebih dari seperlima penduduk Rusia. Mekanismenya, beberapa perusahaan yang terdaftar di Inggris saling mengeluarkan pinjaman-pinjaman fiktif yang dikomandoi warga Moldova.
10. Skandal korupsi Gurtel di Spanyol
Selama satu dekade, skema Gurtel menjadi salah satu kasus korupsi terbesar di dunia dan dalam sejarah demokrasi Spanyol. Skema itu bekerja dengan cara menyalurkan sumbangan ilegal dan suap kepada partai politik yang berkuasa, dengan imbalan kontrak dari pemerintah. Adapun tokoh utama di balik skandal itu adalah Fransisco Correa yang akhirnya dijatuhi hukuman penjara 51 tahun.
MELYNDA DWI PUSPITA