PENTAGON gempar. Sebuah jaringan spionase telah membocorkan sandi-sandi angkatan laut (AL) Amerika Serikat kepada Uni Soviet. Pengkhianatan itu pertama kali terbongkar, 19 Mei silam. Tapi baru mencapai puncaknya tia pekan kemudian. Inilah skandal yang ternyata sedemikian parahnya hingga Menhan Caspar Weinberger, minggu lampau, berucap, "Mata-mata sebaiknya ditembak mati saja. Atau dihukum gantung." Weinberger geram bukan alangkepalang. Karena ulah jaringan itu, rahasia top AL menjadi terang-benderang bagi Soviet selama 20 tahun. Sungguh bukan langka waktu yang singkat. Rahasia operasional armada kapal selam nuklir AS - khususnya yang menyangkut sandi, komunikasi, perlengkapan antideteksi dan pola-pola jelajah - Soviet tak dapat tidak sudah tersimpan rapi di dalam dokumentasi dinas rahasia Soviet - KGB. Sekarang barulah perwira tinggi AL Amerika mengerti mengapa kapal selam Soviet, yang banyak berseliweran itu, bisa dengan mudah menghindar dari incaran kapal selam mereka. Kesukaran pelacakan ini, menurut seorang pengamat, sangat terasa selama empat tahun terakhir. Dan itu bertepatan dengan masa giat-giatnya Jerry A. Whitworth, seorang kaki tangan jaringan spionase yang justru muncul paling akhir di permukaan. Dokumen rahasia yang ditemukan di rumahnya berasal dari masa 1975-1982. Siapa Whitworth? FBI (Biro Penyelidik Federal) menyatakan, ia dulu beroperasi di jantung komunikasi AL. Pengalamannya tak perlu diragukan lagi. Ia pernah bertugas di beberapa kapal induk, di antaranya Enterprise. Karena itu pula daya jangkaunya bisa sampai ke Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Whitworth pernah ditempatkan di pangkalan terpencil Diego Garcia, pernah pula bertugas di pangkalan AL Alameda, dan terakhir di stasiun komunikasi AL, Stockton California. Kalau melihat luas bidang garapannya, tak salah lagi Whitworth, 45, adalah mata-mata paling berbahaya, tapi justru paling sederhana hidupnya. Sesudah pensiun, 1982, ia hidup menganggur, setengah terlunta-lunta di mobil trailernya, di utara California. Sejak itu kegiatan mencari nafkah beralih kepada istrinya yang kebetulan sedang menyusun disertasi untuk gelar Ph.D. Berewok dan berkaca mata, penampilan Whitworth tak sedlklt pun mirip seorang master-spy, konon pula seperti James Bond. Dia menyerahkan diri ke pihak yang berwajib di San Francisco tiga hari sesudah mobil trailernya diobrak-abrik untuk yang kedua kali. Atasan Whitworth, John Walker, 47, mengoperasikan jaringan spionase itu dengan bantuan abangnya, Arthur Walker, 50 dan anak lelakinya, Michael Walker, 22. John adalah teman akrab Whitworth dan kariernya di AL juga tidak sembarangan. Sejak 1950, pos-pos yang dipegangnya selalu penting. Ia pernah bertugas sebagai spesialis komunikasi di kapal selam nuklir Simor Bolivar, yang dilengkapi rudal Polaris itu. Ia juga mengajar di sekolah komunikasi AL di San Diego, dan terakhir menjadi perwira tinggi di Norfolk, Virginia. Di sini ia bertugas sebagai perwira pengawas komunikasi, semula untuk komando armada amfibi Atlantik, kemudian untuk satuan tugas permukaan AL di Atlantik. Sebagaimana layaknya seorang mata-mata kaliber berat, John Walker hidup mentereng. Sebelum bercerai dengan istrinya, Barbara, pada 1976 - yang kemudian membocorkan skandal spionasenya kepada FBI - ia tinggal di sebuah rumah bertingkat di Norfolk. Untuk bersenang-senang, John bisa memanfaatkan sebuah kapal pesiar dan pesawat terbang. Gaya hidup mewah kian menjadi-jadi sesudah ia bercerai. Kata istrinya, John punya kepribadian baik dan buruk - bagaikan Jekyll dan Hyde saja laiknya. Mula-mula ia cuma curiga melihat tindak-tanduk suaminya, belakangan benar-benar yakin bahwa John adalah pengkhianat tanah air. Kepada wartawan dikatakannya bahwa bekas suaminya itu pemboros, suka melancong dan foya-foya dengan wanita-wanita mata duitan. Pada hari sial 19 Mei 1985, John Walker dijebak FBI. Dari kantung cokelat yang mereka temukan - kantung itu semestinya diambil petugas kedutaan Soviet di AS, Aleksey Gavilovich - ditemukan 129 dokumen AL. Sebagian memberi petunjuk akan keterlibatan kakaknya Arthur, dan anaknya Michael yang bertugas di kapal induk Nimitz. Ketika si anak ditangkap, sebundel dokumen rahasia ditemukan di ranjangnya di kapal induk itu. Dengan demikian, bukti-bukti tertulis cukup lengkap, tapi ayah dan anak mengaku tidak terlibat kegiatan spionase. Apa saja kegiatan Arthur? Membina karier di AL sejak 1954, ia boleh dibilang tanpa cacat. Pernah bekerja sebagal petugas sonar, ia kemudian dipercaya sebagai perwira navigasi, komunikasi, dan permesinan di banyak kapal selam. Dari tahun 1968 sampai pensiun pada 1973, ia mengajar taktik perang kapal selam di Norfolk. Ketika pensiun, Arthur segera diterima bekerja pada sebuah perusahaan pemborong yang merawat kapal-kapal induk dan amfibi AL. Pengkhianatan yang dilakukan keluarga Walker menggoreskan keprihatinan yang besar di kalangan masyarakat AS. "Patriotisme sudah mati," begitu komentar mereka. Dari pengusutan bisa segera diketahui bahwa Walker menjual tanah airnya demi uang bukan ideologi. Mungkin ini juga yang membuat Barbara nekat mengadukan John Walker, bekas suaminya itu, kepada FBI. Ketika mengetahui Michael terlibat, sang ibu cuma dapat berkata, "Rupanya dia pun diperalat." Tiga anak perempuan mereka - Cynthia Marie, Laura Mae, dan Margaret - kebetulan tidak sampai terlibat. Untuk mengusut seberapa jauh kebocoran yang dilakukan Walker, telah dibentuk satu tim penyidik. Laksamana James D. Watkins menegaskan bahwa kerugian terbesar ada di bidang komunikasi. Dia menduga, Soviet berhasil memecahkan sandi-sandi yang digunakan khusus untuk mengirimkan pesan lewat teletype ataupun telepon. Karena itu, Watkins menyatakan, peralatan sandi AL harus diganti sebagai salah satu langkah untuk memperkecil kebocoran. Tapi ini pun belum jaminan karena, menurut sumber lain, cara kerja peralatan lama bisa membantu pihak lawan untuk "menerobos" peralatan baru. Kini Menhan Weinberger akan segera menciutkan jumlah petugas yang bertanggung Jawab atas dokumen rahasla, sebanyak 10% dari 4,5 juta orang. Tapi, katanya, ini baru langkah pertama dari sekian banyak langkah pengamanan yang harus diambil. Sementara itu, dikhawatirkan akan terbongkar lagi kebocoran lain yang lebih gawat. Isma Sawitri Laporan kantor-kantor berita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini