Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gedung baru Sekretariat ASEAN diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun ke 52 ASEAN pada 8 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung yang menempati lahan bekas kantor wali kota Jakarta Selatan ini berdiri kokoh dengan memiliki 2 menara dengan masing-masing menara terdiri dari 16 lantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luas gedung ini sebesar 49.993 meter persegi. Lahan tempat gedung ini berdiri seluas 11.369 meter persegi.
Konsep gedung Sekretariat ASEAN ini ramah lingkungan, hijau asri, dan terbuka. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, konsep pembangunan gedung baru itu memenuhi nilai-nilai ASEAN seperti dialog dan keberagamanan.
Maket gedung baru ASEAN yang diresmikan bertepatan Ultah ASEAN ke 52 tanggal 8 Agustus 2019. [MARIA RITA HASUGIAN/TEMPO]
Dialog sebagai DNA ASEAN diwujudkan lewat pembangunan jembatan penghubung atau skybridge tanpa penyangga sepanjang 40,5 meter yang menghubungkan kedua menara dan keserasian antar gedung baru dan gedung lama Sekretariat ASEAN. Jembatan penghubung ini terpanjang di Indonesia.
Gedung ini juga dilengkapi dengan30 ruang pertemuan dengan masing-masing negara anggota ASEAN akan memiliki ruangan sendiri.
Menurut salah seorang arsitek yang membangun gedung Sekretariat ASEAN, Sigit Tandyono, motip langit-langit di ruang pertemuan utama diambil dari motif Batik, Kawung.
"Konsepnya green building, sehingga bangunan ini berbiaya murah," ujar Sigit saat menghadiri peresmian gedung.
Menurutnya, pekerjaan konstruksi bangunan gedung Sekretariat ASEAN diselesaikan tepat waktu, yakni hampir 2 tahun lamanya.