Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Solideo dan PLO

Kunjungan Yasser Arafat ke Roma, mengadakan pertemuan dengan Paus Johannes Paulus II, dikecam oleh Israel, tapi menambah simpati dunia bagi PLO. (ln)

25 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH mobil antipeluru, dikawal ketat oleh polisi yang bersenjata otomatis, memasuki pintu samping istana Vatikan. Yasser Arafat, pemimpin PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) langsung dijemput Monsignor Juliusz Paetz, sekretaris Paus. Ia dibawa ke ruang pertemuan di sebelah Aula Paulus VI. Mengenakan setelan hijau lumut dan keffieh (penutup kepala yang khas itu) tapi kali ini tidak menyelipkan pistol di pinggang seperti biasanya -- Arafat menemui Paus Johanes Paulus 11. Kedatangannya, yang 7 menit lebih awal dari acara, didampingi Ahmed Soudki Dajani dan Hana Nasser, anggota komite eksekutif PLO. Paus, yang mengenakan jubah dan tutup kepala (sol deo) putih, menyalami ketiga tamunya. Kemudian pemimpin Gereja Katolik itu mengajak Arafat berbicara empat mata. Pertemuan kedua pemimpin itu--dalam bahasa Inggris--berlangsung tidak lebih dari 25 menit. Tepat 35 menit setelah memasuki istana, Arafat meninggalkan Vatikan, diikuti 10 mobil pengawal. Kelihatannya agak di luar kebiasaan, bahwa Paus tidak menerima tamunya di perpustakaan istananya. "Toh ini tidak mengurangi arti penting pertemuan itu," kata Pierfranco Pastore, jurubicara Tahta Suci. Kebetulan, acara Paus setiap Rabu ialah mengadakan audiensi umum di Aula Paulus VI. Dan pertemuan pekan lalu dengan Arafat berlangsung seusai acara rutin itu. KEJADIAN itu merupakan salah satu puncak keberhasilan diplomasi ù PLO. "Setiap proses penyelesaian krisis Timur Tengah harus mengarah kepada pengakuan terhadap hak setiap pihak." Begitu pernyataan Paus Johanes Paulus 11 kemudian untuk pers. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik--yang tidak memberi pengakuan resmi baik bagi PLO maupun Israel--menyerukan agar dilakukan dialog antara Israel dan Palestina. "Penyelesaian damai tidak mungkin terwujud lewat senjata dan tindakan kekerasan, termasuk terorisme dan balas dendam," kata Paus yang pernah luput dari usaha pembunuhan 2 tahun silam. Paus juga menyerukan bagi internasionalisasi kota Yerusalem yang kini digenggam Israel. "Hak penganut agama Kristen, Yahudi dan Islam harus diakui di Yerusalem," kata Paus, kelahiran Polandia, dalam bahasa Italia. "Seharusnya ada jaminan yang diakui, bahwa kota itu merupakan warisan suci bagi semua orang untuk menyembah Tuhan, meditasi dan mempererat persaudaraan,' tambahnya. Arafat pergi ke Vatikan dalam rangka kunjungannya 3 hari di Italia. "Pertemuan dengan Paus merupakan titik balik bagi PLO untuk memperoleh simpati dunia," kata Ibrahim Ayad, seorang pasti bangsa Palestina, pemimpin terkemuka Gereja Katolik di Libanon beberapa hari sebelumnya. Baik Paus maupun Arafat--sebelum bersua--saling mengecam keras pembunuhan Presiden terpilih Libanon, Bashir Gemayel. "Pembunuhan itu merupakan kelanjutan rencana Israel memerangi bangsa Palestina dan Libanon," kata Arafat setibanya di lapangan militer Italia, Ciampino. Kecaman Paus tercermin dalam "kawat duka" yang dikirimnya kepada Presiden Libanon Elias Sarkis. PM Menachem Begin, dalam sidang kabinet Israel dua hari sebelum pertemuanPaus -Arafat, mengecam keras Vatikan. Ia menuduh Paus tidak netral lagi dalam krisis Timur Tengah. Kecaman Israel pun menjadi berkepanjangan. Menurut Begin, Gereja Katolik tidak bertindak terhadap kekejaman Nazi dalam Perang Dunia 11 atas orang Yahudi. Vatikan, katanya, juga bungkam terhadap "tindakan kejam" orang Palestina. "Pertemuan Paus-Arafat pada dasarnya cuma mengangkat nama dan derajat Arafat. Ini merugikan proses perdamaian yang dianjurkan Paus," demikian komunike Kementerian Luar Negeri Israel pula. Bahkan Eliahu ben Elissar, Ketua Komite Luar Negeri Parlemennya ikut mengancam bahwa Israel tidak akan melindungi benda suci dan tempat ziarah orang Kristen di sana. Tahta Suci membalasnya dengan komunike yang tidak kalah pedasnya: "Vatikan tidak dapat berdiam diri melihat pelanggaran keji atas kebenaran." Pusat Gereja Katolik itu juga mengingatkan Israel, bagaimana gereja telah mengulurkan tangan bagi ribuan orang Yahudi baik sebelum maupun sesudah Perang Dunia 11. Sebagai contoh, komunike itu mengingatkan kunjungan Paus Johanes Paulus 11 ke Auschwitz dan bahwa ia pernah mengecam tindakan keji Nazi yang memusnahkan orang Yahudi. Arafat di Roma juga menemui Presiden Italia Sandro Pertini, walau hanya dalam jamuan makan siang di Istana Quirinal. Pembicaraannya dengan Menlu Emilio Colombo menelurkan janji Italia yang akan mengucapkan pengakuan timbal-balik bagi Palestina dan Israel. Di Konperensi ke-69 Organisasi Antar-Parlemen, Arafat naik ke mimbar dan menyerukan dunia untuk menekan Israel demi terwujudnya negara Palestina. "Saya datang sebagai utusan perdamaian yang mendambakan negara demokrasi Palestina lewat jalan damai," katanya. Dia menerima tepuk tangan panjang dalam konperensi di Roma itu. Delegasi Israel buru-buru angkat kaki meninggalkan ruangan konperensi tatkala pemimpin PLO itu masuk. Misi Arafat ke Roma itu dianggap benar-benar prestasi politik dan diplomatik yang cemerlang - setelah pidatonya di sidang Majelis Umum PBB 1974. Datang dengan pesawat khusus Kerajaan Maroko, Boeing 727, Arafat disambut oleh 20 dubes negara Arab dan negara Dunia Ketiga lainnya. Ikut menyambut pula, Uskup Hilarion Capuci, Uskup Agung Katolik Yunani di Yerusalem yang pernah dipenjarakan Israel gara-gara ia mengirim persenjataan bagi PLO. Tapi pemimpin PLO itu pekan lalu buru-buru meninggalkan Roma menuju Damaskus, Suriah. Ia membatalkan rencananya mengunjungi beberapa negara Eropa. Soalnya, Israel telah memasuki Beirut Barat (lihat: Laporan Utama).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus