BERIKUT cuplikan wawancara Time dengan Gorbachev sebelum Konperensi Tingkat Tinggi -- dengan Presiden AS George Bush -- di Washington: Tentang Perubahan di Eropa Timur: Saya mempunyai ide untuk mengubah masyarakat, di dalam dan di luar, di sekitar negara kami -- berdasarkan kenyataan yang nyata berlangsung. Namun, jika orang berbicara tentang berbagai model seperti seolah-olah sedang membicarakan jadwal kereta api, saya cuma bisa tersenyum. Baru-baru ini saya berbicara kepada anggota partai di distrik tempat saya terpilih. Saya katakan, jika ada yang pernah menjanjikan penyelesaian yang sederhana, maka orang itu pasti penipu ulung. Di dalam perputaran sejarah seperti saat ini, berbagai manusia terjun ke dunia politik, ekonomi, dan kebudayaan. Ada yang memakai cara yang aneh ada yang berbahaya. Kita harus tahu bahwa kita sedang berhadapan dengan siapa. Kan tak ada yang akan mengaku ia ingin menghancurkan masyarakat atau dia bertentangan dengan keinginan semua orang, ia pasti akan membusungkan dada dan berjalan di bawah slogan revolusi. Sekarang, orang sudah melihat segala sesuatu dengan nyata. Mereka mulai melihat siapa kawan yang sebenarnya. Mereka memberikan kredit kepada siapa yang berhak -- yakni yang tulus menjalankan perestroika. Ini memang makan waktu. (Namun) saya seorang yang optimistis. Menurut saya. orang-orang Eropa Timur "kelihatan" menolak sistem itu (komunisme). Mereka memang menolaknya. Yang sesungguhnya mereka tolak adalah kebebasan yang begitu terbatas. Mereka menolak sistem yang melibatkan kekejaman di dalam karakterisasi nasional ... sangat sulit melihat apa yang terjadi akhirnya. Saya yakin, perubahan radikal yang tengah berlangsung di Eropa Timur dan Tengah bukanlah pertanda "runtuhnya sosialisme". Nilai-nilai sosialisme yang murni tak akan tenggelam dan terlupakan. Saya percaya, hubungan kami dengan negara-negara Eropa Timur dan Tengah akan semakin dalam jujur, dan substansial, dan menguntungkan semua pihak. Tentang kemugkinan perang saudara dan persoalan negara-negara Baltik. Saya sering dikritik karena dianggap terlalu lunak dan terlalu demokratis. Saya juga sering dianggap bimbang dalam mengambil keputusan. Untuk saya, kita harus bertahan pada jalan yang telah kita pilih, yakni proses demokratisasi dan glasnost. Kita punya komitmen itu. Kita akan dibimbing ke jalan yang didasari oleh peraturan undang-undang (rule of law). Yang namanya represi ... tak bisa diterima. Yang harus saya lakukan adalah menggunakan otoritas dan kekuatan politik saya sebagai presiden untuk mempercepat proses menjadi negara yang berdasarkan peraturan undang- undang. Tentu saja, ada banyak ekstremis (dalam proses ini) ... karena merekalah darah telah tumpah di negara ini, terutama karena konflik etnis. Saya bicara tentang negara-negara Baltik setiap hari. Kami semua sedang mencari penyelesaian politik, dan kita betul-betul sedang mengerjakannya saat ini juga. Sebagai presiden, saya telah bersumpah untuk menjunjung undang-undang. Sementara itu, sebuah perkembangan yang anti-konstitusional berlangsung. Kongres menganggap bahwa keputusan Parlemen Lithuania ilegal dan memberi instruksi kepada saya sebagai presiden untuk patuh pada undang-undang. Saya pernah mengatakan kepada Senator Mitchell (dari AS), ketika ia mengunjungi saya pada bulan April, bahwa jika seorang Presiden AS yang diberi tugas seperti ini, tak mustahil ia bisa menyelesaikannya dalam waktu 24 jam. Tapi tak demikian halnya di sana. Untuk kami, kepresidenan adalah sebuah pengalaman baru. LSC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini