Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

SpaceX Merekrut Remaja Jenius Jadi Karyawan

Kairan Quaiz, remaja laki-laki 14 tahun, mencatatkan diri sebagai karyawan termuda di SpaceX setelah lolos tes

11 Juni 2023 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Roket SpaceX Falcon 9 dihiasi logo NASA untuk misi Demo-2. Kredit: NASA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX merekrut Kairan Quaiz, remaja laki-laki 14 tahun, untuk menjadi pegawai di perusahaan itu. Quaiz mencatatkan diri sebagai karyawan termuda di Space X setelah lolos tes teknis dan proses wawancara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LA Times mewartakan Quaiz mulai belajar ilmu komputer dan ilmu teknik pada usia 11 tahun. Jika tidak ada aral melintang, dia akan lulus dari Universitas Santa Clara pada bulan ini dengan gelar S1 jurusan ilmu komputer dan teknik.

Quaiz sangat gembira untuk memulai pekerjaannya di SpaceX dan berharap bisa menggunakan kemampuannya untuk membantu SpaceX mencapai tujuannya, yakni mengirimkan manusia ke planet Mars.    

“Saya akan bergabung dengan perusahaan paling keren di dunia sebagai seorang insinyur software bersama tim teknis di Starlink. Satu dari sedikit perusahaan yang tidak mempertimbangkan usia saya sebagai sebuah proxy dan kesewenang-wenangan untuk mengukur kedewasaan serta kemampuan,” tulis Quaiz di LinkedIn.

Sejumlah laporan menyebut Quaiz berencana pindah ke Pleasanton – California ke Redmond – Washington bersama ibunya untuk memulai pekerjaannya di SpaceX.       

Diwartakan oleh LA Times, Quaiz pada usia dini sudah memperlihatkan ketertarikan pada berita dan peristiwa terkini, di mana ini menjadi tanda kecerdasan dan rasa penasarannya. Pada usia 2 tahun, dia sudah lancar berbicara. Saat masuk TK, dia sudah bisa menceritakan pada teman-temannya dan guru soal berita yang dia dengar di radio.

Saat Quazi kelas 3 SD atau saat usianya baru 9 tahun, dia merasa kalau sekolahnya sudah tidak cukup menantang baginya. Kedua orang tua Quazi lalu menemukan putranya punya potensi akademik sehingga mendaftarkannya ke universitas setempat.

 

Di waktu senggangnya, Quazi biasa bermain games soal sejarah, seperti serial Creed Assassin. Dia juga suka membaca buku-buku fiksi ilmiah seperti Philip K. Dick dan karya-karya wartawan Michael Lewis, yang khusus menulis soal krisis – krisis keuangan dan perilaku konsumen.    

  

Sumber: ndtv.com

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus