Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Sugiono rapat dengan Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Rousseff di sela-sela KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada 23-24 Oktober 2024. Kepada Rousseff, Sugiono menyampaikan berbagai program strategis nasional Indonesia seperti pembangunan rumah rakyat, perbaikan sanitasi sekolah-sekolah, program makan siang bergizi, serta transisi energi berbasis biofuel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugiono menyebut program-program tersebut banyak kemiripan dengan program bantuan pendanaan NDB, di mana hal ini diamini oleh Rousseff yang menyebutnya sejalan dengan mandat NDB untuk melawan ketimpangan. Rousseff berbagi pengalaman beberapa negara BRICS, seperti Brasil, yang berhasil melaksanakan program perumahan rakyat dan transisi energi. Ia mendorong Indonesia dapat segera bergabung dengan NDB dan menyambut baik potensi kerja sama di masa yang akan datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
New Development Bank (NDB) merupakan multilateral development bank yang didirikan oleh negara-negara pendiri awal BRICS untuk mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. NDB dibentuk pada Juli 2014 dan berkantor pusat di Shanghai, Cina dan Pusat Regional Afrika di Johannesburg, Afrika Selatan. Indonesia telah diundang untuk bergabung dengan NDB sejak 2022, dan saat ini masih dalam proses pengkajian.
Dalam KTT BRICS Menteri Luar Negeri Sugiono membawa misi menyuarakan pesan penting perdamaian serta menyerukan pentingnya negara-negara berkembang dan negara-negara Selatan (Global South) bersatu, meningkatkan solidaritas, serta memainkan peran pentingnya dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara.
Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan pada Selasa, 22 Oktober 2024, menjelaskan Sugiono dalam agenda di KTT BRICS menegaskan komitmen Indonesia berperan aktif di kancah internasional dan memperkuat hubungan dengan semua negara, termasuk negara anggota BRICS. Terlebih, anggota-anggota BRICS yang awalnya terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah bertambah dengan bergabungnya negara baru seperti Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia.
Kehadiran Indonesia dalam KTT BRICS pekan ini adalah untuk memenuhi undangan Rusia sebagai pemegang Presidensi BRICS tahun ini. Indonesia juga sudah beberapa kali diundang untuk mengikuti agenda KTT BRICS selama beberapa tahun terakhir.