Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria dengan bantuan teknologi pengenalan wajah akhirnya bertemu orang tua kandungnya setelah 32 tahun terpisah akibat diculik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria bernama Mao Yin berkumpul kembali dengan orang tua kandungnya pada Senin lalu di kota Xi'an di provinsi Shaanxi, Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mao Yin diculik pada tahun 1988 ketika usianya dua tahun. Saat itu dia sedang berada di luar hotel di kota Xi'an. Ia kemudian dijual kepada sepasang keluarga yang tidak memiliki anak di provinsi Sichuan, menurut laporan CCTV dan CNN, Senin, 20 Mei 2020.
Orang tua Mao tidak berhenti mencari anaknya yang hilang. Ibu sang anak, Li Jingzhi, tak kenal lelah mencari anaknya. Dia menyebarkan lebih dari 100 ribu brosur dan mengikuti sejumlah program televisi nasional untuk mencari anaknya.
Dia juga menjadi relawan untuk mengumpulkan informasi mengenai anak-anak yang hilang dan membantu mempertemukan 29 anak dengan keluarga mereka.
April lalu, polisi di Xian menerima informasi seorang pria di Sichuan telah membeli seorang anak dari Shaanxi pada akhir 1980an.
Teknologi pengenalan wajah digunakan untuk menganalisa foto lama Mao saat masih bocah dan melakukan simulasi dengan foto dirinya saat usia dewasa. Lalu foto itu dibandingkan dengan foto database nasional.
Tidak ada penjelasan rinci tentang database atau proses foto Mao diperbandingkan.
Setelah serangkaian investigasi dan perbandingan dilakukan, polisi menemukan seorang pria di kota Mianyang yang sesuai dengan foto Mao. Dia kemudian dikonfirmasi dengan menggunakan tes DNA anak yang diculik.
Isak tangis mewarnai pertemuan orang tua dan anak mereka yang hilang tiga dekade lalu dengan bantuan teknologi pengenalan wajah.
"Saya tidak mau dia meninggalkan saya lagi. Saya tidak akan membiarkan dia meninggalkan saya lagi," kata Li Jingzhi, ibu kandung Mao.
Mao yang memiliki bisnis dekorasi rumah di Sichuan memenuhi permintaan ibunya dengan memindahkan bisnisnya ke Xi'an.