Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Telinga kelinci di wakkanai

17 September 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK dua pekan lalu Wakkanai, kota pelabuhan ikan di utara Jepang, mendadak jadi perhatian dunia. Ratusan keluarga datang berziarah ke sana meratapi sanak saudaranya yang tewas dalam pesawat KAL-007 yang jatuh akibat rudal Soviet itu. Wartawan berbagai negeri hilir mudik mengumpulkan keterangan. "Belum pernah Wakkanai sibuk seperti ini," ujar seorang staf di kantor walikota kepada TEMPO, minggu silam. Menurut berbagai media massa, adalah pangkalan radar Koku Jieitai (Pasukan Pertahanan Udara Jepang) di Kota Wakkanai yang merekam hubungan radio antara pilot Soviet itu dengan stasiun buminya pada dinihari 1 September. Rekaman tadi diserahkan kepada Boeicho (Badan Pertahanan Jepang) yang meneruskannya kepada pemerintah Jepang. Dari sana, rekaman itu sampai ke tangan Pemerintah Amerika Serikat yang kemudian memutarkannya di depan sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa pekan lalu. Sejak "insiden Sakhalin", kemampuan Boeicho mengumpulkan informasi banyak dipercakapkan. Dengan penduduk sekitar 53 ribu Wakkanai mencatat suhu rata-rata sepanjang tahun 6,1øC. Pada musim paling dingin suhu mencapai -- 6øC, musim paling panas tak pernah di atas 18øC. Di sinilah, di atas bukit yang tidak begitu tinggi, di Tanjung Noshappu yang menganjur ke Selat Soya, terletak pangkalan radar Jieitai. Puluhan kubah radar bergaris menengah 16-17 meter, dan antena parabol menunjang sistem pangkalan ini. Nama resmi pangkalan ini tak pernah diumumkan. Tapi sebuah sumber TEMPO menyebut Grup Tanda Bahaya Ke-18 (18th Waning Group). Grup ini dikontrol oleh Wing Pengawasan Pesawat dan Tanda Bahaya Wilayah Utara, yang pada gilirannya berada di bawah Pasukan Pertahanan Udara Wilayah Utara. Pasukan ini menerima perintah dari Komando Pertahanan Udara di Fuchu, Tokyo. Komando ini sendiri di bawah Koku Jieitai. Sekitar 180 sampai 200 tenaga staf di Wakkanai bertugas mengamati "pesawat udara tak dikenal". Kemampuan radar mereka meliputi radius 300 km. Tetapi, konon, mereka tidak melakukan "kegiatan intel". Hanya memonitor pesawat asing. Lalu, siapa yang merekam percakapan pilot Soviet itu? Pekerjaan ini sebetulnya dilaksanakan oleh Divisi Intelijen Ke-2, Departemen Intelijen Jepang, Rikujo Jieitai (Pasukan Pertahanan Darat Jepang). Dalam susunan organisasi divisi ini terdapat empat seksi, tapi ada seksi lain (Besshitsu) yang berdiri sendiri. Markas Besar besshitsu ini terletak di Ichigaya, Tokyo, dalam kondisi "sangat rahasia". Konon, sekitar 1.100 tenaga bekerja di markas intel itu dengan kemampuan penguasaan berbagai bahasa asing. Mereka memiliki enam kantor komunikasi di seluruh Jepang: Kikaijima di Provinsi Kagoshima, Tachiarai di Provinsi Fukuoka, Miho di Provinsi Tottori, Ooi di Provinsi Saitama, Kofunato di Provinsi Niigata, dan Higashi Chitose di Provinsi Hokkaido. Di samping itu terdapat sejumlah perwakilan. Salah satu perwakilan itu ada di Wakkanai, terletak di kawasan pangkalan radar Koku Jieitai. Jadi, ada dua pasukan dari komando yang berbeda di dalam satu pangkalan radar. Masing-masing Grup Tanda Bahaya Ke-18 Koku Jieitai, dan perwakilan kantor komunikasi Rikujo Jieitai. Yang pertama bertugas melacak pesawat tak dikenal, lainnya mengumpulkan informasi. Karena itulah Wakkanai dijuluki pers Jepang: "Telinga Kelinci". Konon, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) menempatkan pula Grup Sekuriti Elektronik ke-6920-nya di sekitar Hokkaido. Tapi tak jelas di mana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus