Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Thailand Jadi Tuan Rumah untuk 2 Pertemuan yang Bahas Krisis Myanmar

Thailand siap menjadi mediator untuk pertemuan selama dua hari membahas penyelesaian krisis Myanmar yang belum mencetak kemajuan.

16 Desember 2024 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand pada pekan ini akan menjadi tuan rumah dua pertemuan regional yang akan membahas soal krisis Myanmar. Salah satu rapat itu, akan dihadiri perwakilan dari Junta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa akan menggelar dua konsultasi terpisah pada 19 dan 20 Desember 2024, setelah Thailand pada Oktober 2024 lalu menawarkan diri menjadi tuan rumah perundingan informal untuk menemukan sebuah jalan keluar dari krisis yang telah mencengkram Myanmar sejak kudeta militer 2021. Jika tidak ada aral melintang, perwakilan Myanmar akan ambil bagian dalam rapat Kamis, 19 Desember 2024, di mana Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura mengatakan konsultasi informal soal keamanan perbatasan dan transaksi kejahatan akan dibahas. Perwakilan dari Cina, India, Bangladesh, Laos dan Thailand yang juga saling berbagi perbatasan dengan Myanmar, akan hadir dalam rapat tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan pada Jumat, 20 Desember 2024, akan ada rapat tingkat menteri luar negeri anggota ASEAN untuk membahas lima poin consensus rencana damai di Myanmar. Namun masih belum bisa dipastikan akankah ada perwakilan dari Myanmar dalam pertemuan Jumat nanti.

Sejak kudeta militer, ASEAN tak mau mengundang para pimpinan militer Myanmar. Sebaliknya, yang diundang hanya perwakilan non-politik Myanmar yang diundang untuk ikut rapat dengan para pemimpin ASEAN serta para menteri luar negeri. 

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin, 16 Desember 2024 mengatakan pihaknya berkomitmen menerapkan rencana damai ASEAN, yang sedikit mengalami kemajuan sejak ditetapkan pada April 2021 atau tak lama setelah kudeta militer Myanmar terjadi.  

“Kami mengambil sejumlah kebijakan melalui dialog informal pada level berbeda untuk memastikan partisipasi Myanmar dan membawa kembali Myanmar ke depan ASEAN,” kata Anwar dalam acara jumpa pers bersama Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, tanpa penjelasan lebih lanjut. Menteri Luar Negeri RI Sugiono akan menghadiri rapat pada 20 Desember 2024.

Krisis Myanmar terjadi sejak kudeta militer 2021 yang membuat kelompok pemberontak di Myanmar melakukan perlawanan dan terjadi perang sipil. Myanmar adalah negara yang dulu bernama Burma dengan populasi 55 juta jiwa. Dalam KTT ASEAN pada Oktober 2024, negara anggota ASEAN menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata dan dihentikannya kekerasan serta dibukanya jalur bantuan kemanusiaan. ASEAN juga menuntut dibukanya dialog nasional inklusi yang dipimpin oleh Myanmar.             

Sumber: Reuters      

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus