Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tidak Cukup Bukti, Penyanyi Penghina Raja Thailand Dibebaskan

Pengadilan Thailand akhirnya membebaskan seorang penyanyi terkenal sekaligus aktivis politik dari dakwaan pencemaran nama baik Raja.

29 Juni 2018 | 19.30 WIB

Thanat Thanawatcharanon, yang juga dikenal dengan nama panggung Tom Dundee, seorang aktor Thailand, penyanyi dan aktivis politik, yang dituduh menghina raja Thailand dalam pidato publik, tiba di pengadilan pidana di Bangkok, Thailand, 1 Juni 2016.[REUTERS/Athit Perawongmetha]
Perbesar
Thanat Thanawatcharanon, yang juga dikenal dengan nama panggung Tom Dundee, seorang aktor Thailand, penyanyi dan aktivis politik, yang dituduh menghina raja Thailand dalam pidato publik, tiba di pengadilan pidana di Bangkok, Thailand, 1 Juni 2016.[REUTERS/Athit Perawongmetha]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Thailand akhirnya membebaskan seorang penyanyi terkenal sekaligus aktivis politik dari dakwaan pencemaran nama baik Raja. Ini merupakan pembebasa kedua kalinya pekan ini terhadap dakwaan yang sama kepada aktivis Thailand.

Dilaporkan Associated Press, 29 Juni 2018, pengadilan Provinsi Ratchaburi, Thailand, memutuskan pada Jumat 29 Juni, bahwa meskipun Thanat Thanavacharanon, yang memilik nama panggung Tom Dundee, telah mengaku bersalah, namun tidak ada bukti yang mendukung tuntutan terhadap Thanat.

Baca: Thailand Minta Bantuan AS Selamatkan 12 Anak Terjebak di Gua

Thanat sendiri telah menjalani hukuman penjara 10 tahun dan 10 bulan setelah divonis dua kali atas tuduhan yang sama. Thanat juga dibebaskan pada Maret lalu dalam UU lese majeste untuk ketiga kalinya.

Thanat Thanawatcharanon.[thevoiceproject.org]

Dilansir dari Reuters, junta militer Thailand menerapkan zero tolerance terhadap kritik kepada raja dan memanfaatkan hukum lese-majeste yang mengatur hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap pelanggaran.

Baca: PM Thailand: Pemilu akan Digelar Setelah Penobatan Raja

Hukuman untuk penghina raja menjadi semakin keras di bawah junta militer dan seorang pelaku dipenjara selama 30 tahun pada 2015.

Sebelumnya Thanat, yang telah dipenjara sejak penangkapannya pada 2014, telah membantah tuduhan itu tetapi mengaku secara tiba-tiba di pengadilan pada Senin 28 Mei 2018.

Baca: Lembaga HAM Desak Prancis - Inggris Tuntut Junta Militer Thailand

Mengakui kejahatan lese majeste adalah praktik rutin di Thailand, di mana terdakwa sering mengaku bersalah dengan harapan hukuman yang lebih ringan.

Thanat dituduh memfitnah raja Thailand, mendiang Bhumibol Adulyadej, selama pidato 2013 untuk aktivis di sebuah rapat politik di Bangkok. Dia ditangkap dan didakwa pada Juli 2014, menyusul tekanan oleh kelompok ultra-royalis di Departemen Investigasi Khusus Thailand untuk mengadili Thanat.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus