Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler dunia sepanjang Sabtu, 11 September 2021, di antaranya pertempuran pecah setelah pemerintah bayangan Myanmar mendeklarasikan perang melawan junta militer, warga Afghanistan yang tidak nyaman dengan kehadiran Taliban, hingga penemu vaksin AstraZeneca Profesore Dame Sarah Gilbert meminta Inggris menyumbangkan surplus vaksin daripada untuk booster.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga berita internasional di atas terangkum dalam Top 3 Dunia berikut.
1. Pertempuran Pecah Setelah Pemerintah NUG Deklarasikan Perang Lawan Junta Myanmar
Sedikitnya 20 orang tewas dalam pertempuran antara milisi perlawanan dan junta militer yang berkuasa di Myanmar, menurut seorang saksi mata dan media lokal pada Jumat, dalam kekerasan terburuk sejak penentang junta mendeklarasikan perang terhadap rezim junta pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang dibentuk untuk menentang kudeta militer 1 Februari, pada Selasa menyerukan pemberontakan melawan kekuasaan militer, dalam upaya nyata untuk mengoordinasikan kelompok-kelompok yang memerangi tentara dan meyakinkan tentara dan pejabat negara untuk pindah haluan.
Pertempuran sejak Kamis antara militer dan relawan pertahanan yang bersekutu dengan pemerintah persatuan di desa Myin Thar, mengakibatkan korban di antara milisi lokal dan penduduk desa setelah pasukan menggunakan artileri berat, menurut media dan seorang saksi.
Negara tetangga Myanmar mendesak gencatan senjata dari semua pihak menyusul perlawanan nasional oleh Pemerintah Persatuan Nasional. Beberapa analis telah memperingatkan langkah itu bisa menjadi bumerang dan mempersulit upaya oposisi untuk mendapatkan dukungan internasional. Baca berita selengkapnya di sini.
2. Warga Afghanistan: Anggota Taliban Liar, Kotor, dan Tidak Tahu Sopan Santun
Jelang sebulan sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, warga Kabul merasa tidak nyaman dengan kehadiran kelompok tersebut.
Warga tidak nyaman melihat bagian kelompok bersenjata Taliban menghabiskan sebagian waktunya berpatroli, membawa senjati api, mengenakan perlengkapan tempur, tanpa adanya rantai komando yang jelas.
Bagi warga, kehadiran Taliban di Afghanistan adalah pemandangan asing. Mereka tidak terbiasa melihat personel bersenjata berkeliling ke sana kemarin. Hal itu diperburuk dengan perilaku Taliban yang dianggap liar serta taktik mereka yang keras dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Warga di Kabul membenci kehadiran mereka. Lihatlah mereka, mereka orang yang liar, tidak terurus, tidak berpendidikan, dengan rambut panjang dan pakaian yang kotor. Mereka juga tidak memiliki sopan santu sama sekali," ujar Ahmad, guru di Kabul, mengatakan kepada Reuters.
Sayangnya, kata Ahmad, warga Afghanistan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap situasi tersebut. Walhasil, sepeninggalan tentara asing, warga Afghanistan yang terpaksa beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kehadiran dan gaya hidup Taliban. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Penemu Vaksin AstraZeneca Minta Inggris Sumbangkan Vaksin daripada untuk Booster
Profesor Oxford penemu vaksin AstraZeneca, Dame Sarah Gilbert, mengatakan tidak semua orang memerlukan suntikan ketiga vaksin Covid-19 atau booster untuk saat ini, dan mengatakan kelebihan vaksin seharusnya didistribusikan ke negara lain.
Kepada Daily Telegraph, Profesor Dame Sarah Gilbert pada Kamis mengatakan tingkat vaksinasi di Inggris saat ini sudah cukup bahkan terhadap varian Delta yang lebih menular.
"Saya pikir kita tidak perlu memberi booster ke semua orang," kata Sarah Gilbert, pemimpin tim peneliti vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan biofarmasi AstraZeneca.
Dame Sarah Gilbert mengatakan dosis pertama memiliki dampak paling besar untuk kekebalan, dan menyarankan agar Inggris mengirim lebih banyak vaksin ke negara-negara di mana hanya sejumlah kecil orang yang telah divaksinasi. Baca pendapat Dame Sarah Gilbert soal kampanye booster Inggris di sini.
TEMPO