Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari berita gagalnya darurat militer di Korea Selatan. Presiden Yoon Suk Yeol dan sejumlah pejabat di Korea Selatan harus menghadapi penyelidikan karena darurat militer.
Berita lainnya top 3 dunia adalah berita dari Suriah. Komplek pemakaman ayah Bashar Al Assad dirusak hingga warga turun ke jalan rayakan pergantian kekuasaan. Berikut selengkapnya:
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, beberapa menteri kabinet, komandan militer dan pejabat kepolisian menghadapi investigasi kriminal atas upaya presiden yang gagal minggu lalu untuk memberlakukan darurat militer, Reuters melaporkan.
Jaksa penuntut, polisi dan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi telah meluncurkan penyelidikan terhadap Yoon dan para pejabat tersebut, yang antara lain berusaha mengejar tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini adalah apa yang kita ketahui tentang investigasi sejauh ini:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Yoon, mantan menteri pertahanannya Kim Yong-hyun, mantan menteri dalam negeri Lee Sang-min dan panglima angkatan darat Park An-su, yang diangkat sebagai komandan darurat militer, juga akan diselidiki.
Pihak lain yang terlibat dalam kasus ini termasuk kepala Komando Pertahanan Ibu Kota, Komando Perang Khusus Angkatan Darat dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan, serta beberapa jenderal militer lainnya dan pejabat senior polisi, termasuk kepala polisi nasional dan Seoul, yang dituduh berperan dalam rencana darurat militer.
Partai Demokrat yang beroposisi mengatakan pada Senin bahwa mereka juga telah mengajukan pengaduan terhadap Perdana Menteri Han Duck-soo untuk diikutsertakan dalam investigasi karena gagal memblokir upaya darurat militer Yoon.
Yoon, Kim, Lee, kepala polisi nasional dan Seoul serta 10 komandan militer telah dilarang meninggalkan negara tersebut.
Baca di sini selengkapnya.
2. Komplek Pemakaman Keluarga Bashar Al Assad Dibakar Kelompok Pemberontak
Presiden Suriah Bashar al Assad sudah digulingkan dan sekarang berlindung ke Rusia. Area pemakaman keluarga Assad yang terbuat dari marbel terletak di Kota Qardaha, diserbu, dijarah dan dibakar oleh kelompok pemberontak setelah sebelumnya mereka menguasai Ibu Kota Damaskus untuk mengakhiri dinasti politik yang dimulai dari ayah Assad, Hafez al Assad yang berkuasa pada 1970. Hafez al Assad saat itu merebut kekuasaan lewat kudeta.
Peluru kosong berserakan di lantai area pemakaman setelah kelompok pemberontak dan warga sipil melepaskan tembakan ke udara. Mereka meneriakkan sejumlah slogan dan menginjak-injak memorial untuk mengenang Hafez al Assad. Kuburan istri pertama Presiden Assad juga dibakar dan dihancurkan.
Ahmet al-Abdullah, seorang pemberontak dari Aleppo yang ikut menghancurkan area pemakaman keluarga Assad, mengatakan perasaaanya campur aduk melihat pemakaman yang dibakar ini, namun kepemimpinan Suriah yang baru telah bertekad ingin menghapuskan segala tanda-tanda warisan Assad dari kehidupan publik.
Simak selengkapnya di sini.
3. Al Julani Serukan Warga Suriah Turun ke Jalan, Rayakan Jatuhnya Bashar Al Assad
Presiden Bashar Al Assad melarikan diri dari Suriah. Kaburnya Bashar, mengakhiri perang saudara yang berlangsung hampir 14 tahun dan menewaskan lebih dari 500.000 orang serta membuat jutaan orang mengungsi.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada orang-orang Suriah yang hebat atas kemenangan revolusi yang diberkahi dan saya menyerukan kepada mereka untuk turun ke jalan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka," kata Al Julani di Telegram yang dilansir dari Al Arabiya.
Al Julani yang kini menggunakan nama aslinya Ahmad al-Sharaa, akan menghadiri salat Jumat di Masjid Umayyah yang merupakan bangunan bersejarah di Damaskus. Selama hari-hari awal pemberontakan Suriah pada 2011, para pengunjuk rasa sering berkumpul setelah salat zuhur pada hari Jumat, hari bagi umat Islam untuk salat dan beristirahat.
Baca selengkapnya di sini.