Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia: Warga Gaza Merespon Ancaman Trump hingga kondisi Terkini Paus Fransiskus

Top 3 dunia adalah warga Gaza merespon ancaman Trump, kondisi terbaru Paus Fransiskus hingga serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina.

9 Maret 2025 | 09.30 WIB

Pemandangan dari drone menunjukkan rumah-rumah yang hancur selama serangan Israel, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, 5 Maret 2025. REUTERS/Mahmoud Al-Basos
Perbesar
Pemandangan dari drone menunjukkan rumah-rumah yang hancur selama serangan Israel, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, 5 Maret 2025. REUTERS/Mahmoud Al-Basos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Sabtu, 8 Maret 2025 diawali dari berita soal warga Gaza yang merespon ancaman Presiden AS Donald Trump. Hamas dan warga Gaza menyatakan tak gentar dengan ancaman Trump yang dilakukan berkali-kali.

Berita lain dari top 3 dunia adalah Rusia yang melakukan serangan besar-besaran ke infrastruktur energi Ukraina hingga kondisi terkini Paus Fransiskus. Berikut berita selengkapnya: 

1. Respons Warga Gaza atas Ancaman Trump: Kami Tak Akan Rugi

Presiden AS Donald Trump telah berkali-kali mengeluarkan ancaman untuk Hamas dan warga Gaza, sejak sebelum dilantik. Rabu, 5 Maret 2025, ia menyampaikan ancaman terbarunya setelah setelah pertemuan di Gedung Putih dengan sekelompok sandera yang telah dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump mengancam tak hanya Hamas tetapi juga rakyat Gaza yang sudah menderita karena serangan Israel selama 16 bulan. Ia menyatakan tak akan ada satu anggota Hamas pun yang aman jika mereka tidak melakukan perkataannya. "Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa depan yang indah menanti, tapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS. BEBASKAN PARA SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR NANTI!"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi banyak orang di Gaza, ancaman Trump ini tidak lebih dari sekadar pembenaran untuk melakukan kekerasan lebih lanjut dan hukuman kolektif terhadap mereka. Ketika Gaza terus bergulat dengan dampak perang yang menghancurkan – pengungsian massal, kehancuran yang meluas, dan kondisi kemanusiaan yang mengerikan – orang-orang kelelahan dan skeptis terhadap upaya internasional untuk menyelesaikan perang.

Simak selengkapnya di sini.

2.
Paus Fransiskus Kirim Pesan Video ke Umat, Ahli Ungkap Risiko Masih Tinggi

Paus Fransiskus sudah tiga pekan dirawat di Rumah Sakit Gemelli. Sampai berita ini diturunkan pemimpin umat Katolik itu masih berjuang melawan pneumonia ganda yang telah membuat kesehatannya rapuh. 

Paus Fransiskus, 88 tahun, belum terlihat ke publik sejak masuk rumah sakit. Vatikan telah memberikan sinyalemen tidak diketahui sampai kapan Sri Paus akan diopname atau kapan dia akan kembali menjalani jadwal kerjanya yang padat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Reuters mewartakan ahli kesehatan mengatakan secara umum jalan pemulihan (untuk penyakit seperti dialami) Paus Fransiskus kemungkinan akan lama dan berbahaya. 

“Saya telah melihat sejumlah pasien yang diopname berbulan-bulan di rumah sakit dengan kondisi kesehatan seperti ini. Tentu saja dia (Paus Fransiskus) bisa sembuh, namun peluang negatifnya juga tinggi,” kata Christoph Lange, Sekjen International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.    

Lange mengatakan nasehat terbaik bagi Paus Fransiskus jika kembali sehat adalah banyak beristirahat. Paus harus dibiarkan beristirahat kapan pun dia merasa membutuhkannya. 

Baca di sini selengkapnya.

3. Data Intelijen Disetop Trump, Ukraina Digempur Rusia Habis-habisan

Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi dan gas Ukraina pada Jumat malam, 07 Maret 2025. Serangan Rusia dilakukan usai Amerika Serikat memutuskan untuk menghentikan pembagian data intelijen dengan Kyiv. Serangan semakin mempersulit posisi Ukraina saat Presiden Donald Trump berupaya mengakhiri konflik dengan cepat.

Angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia menembakkan 67 rudal dan 194 drone dalam serangan tersebut. Ukraina berhasil menembak jatuh 34 rudal dan 100 drone. Infrastruktur energi di berbagai wilayah mengalami kerusakan. Delapan orang di Kharkiv dan dua lainnya termasuk seorang anak di Poltava mengalami luka-luka.

"Rusia melanjutkan teror energinya," ujar Menteri Energi Jerman, Galuschenko dilansir dari Reuters. Serangan ini merupakan yang pertama dalam skala besar sejak penangguhan bantuan dan intelijen militer AS minggu ini.

Hubungan Ukraina-AS berada dalam krisis setelah Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Donald Trump beradu mulut di Oval Office, Gedung Putih. Trump menyebut Zelensky sebagai penghambat perdamaian untuk visinya mengakhiri perang di Ukraina.

Simak selengkapnya di sini


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus