Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Informasi Pemerintah di Gaza pada Kamis menanggapi ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Hamas. Mereka mengatakan bahwa yang menjadi akar masalah adalah pendudukan Israel atas wilayah Palestina, bukan Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rakyat kami atau perlawanan di Gaza tidak pernah menjadi masalah. Masalahnya selalu pada pendudukan (Israel)," demikian pernyataan Selame Maruf pada X seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maruf kemudian mengkritik pernyataan Trump, yang menurutnya "memberikan dukungan dan dorongan mutlak kepada penjahat perang (pemimpin otoritas Israel Benjamin) Netanyahu, dengan memberinya kekuasaan dan kemampuan untuk terus melakukan kejahatan terhadap 2,4 juta orang."
"Apa yang terjadi hari ini di Tepi Barat dan Yerusalem adalah bukti nyata dari hal ini," ujar Maruf.
Sebelumnya, Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas, menuntut pembebasan segera semua sandera yang ditahan di Gaza, dengan mengancam konsekuensi berat jika tidak mematuhinya.
"Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang kalian bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi kalian," katanya dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.
Trump juga berjanji memberikan dukungan penuh kepada Israel.
"Saya akan mengirimkan Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika kalian tidak melakukan apa yang saya katakan."
Ia juga mengancam para pemimpin Hamas untuk meninggalkan Gaza selagi "masih memiliki kesempatan," dan menyebutnya sebagai "peringatan terakhir" bagi mereka.
Trump selanjutnya mengancam rakyat Gaza, dengan mengaitkan masa depan mereka dengan nasib para sandera.
"Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak akan terjadi jika kalian menahan sandera. Jika kalian melakukannya, kalian MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS."
Ia mengakhiri pernyataannya dengan pesan yang tegas: "BEBASKAN SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR NANTI!"