Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

1 Maret 2024 | 17.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran biryani yang melanda gedung enam lantai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otoritas pemadam kebakaran mengatakan kebocoran gas atau kompor kemungkinan menyebabkan kebakaran pada Kamis, 29 Februari, yang menyebar dengan cepat dan baru dapat diatasi setelah dua jam upaya yang dilakukan oleh 13 unit petugas pemadam kebakaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah telah membentuk panel beranggotakan lima orang untuk menyelidiki insiden tersebut.

Partai oposisi utama menyalahkan pemerintah atas kebakaran tersebut.

“Kecelakaan dan bencana terus terjadi karena tidak ada supremasi hukum,” kata Mirza Fakhrul Islam Alamgir, sekretaris jenderal Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dalam sebuah pernyataan.

“Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada rakyat dan itulah sebabnya anarki terjadi, banyak kecelakaan terjadi dan banyak orang kehilangan nyawa.”

Pengawasan ketat terhadap Bangladesh dan pengecer pakaian global besar yang memproduksi di sana telah membantu mencegah bencana di sektor garmen sejak kebakaran pada 2012 dan runtuhnya gedung pada 2013 yang menewaskan lebih dari 1.200 pekerja.

Namun di industri lain, yang sebagian besar melayani perekonomian dalam negeri yang sedang berkembang dan kurang memberikan perhatian pada keselamatan, ratusan orang tewas dalam kebakaran.

Kebakaran sering terjadi di Dhaka yang berpenduduk padat, di mana banyak bangunan baru bermunculan, namun banyak yang tidak memiliki langkah-langkah keselamatan yang memadai. Kebakaran dan ledakan disebabkan oleh kerusakan tabung gas, AC, dan kabel listrik yang buruk.

Berikut adalah beberapa insiden besar dalam beberapa tahun terakhir:

Juni 2022: Lebih dari 40 orang tewas dan 200 orang terluka setelah kebakaran terjadi di sebuah depot dekat kota pelabuhan selatan Chittagong, dalam kebakaran yang menurut para pejabat kebakaran mungkin disebabkan oleh wadah berisi hidrogen peroksida karena peraturan keselamatan tidak dipatuhi.

Juli 2021: Kebakaran menewaskan sedikitnya 52 orang di sebuah pabrik pengolahan makanan di luar Dhaka yang menurut para pejabat dibangun tanpa izin dan tidak memiliki langkah-langkah keamanan.

Februari 2019: Kebakaran menewaskan sedikitnya 70 orang di sebuah gedung di kota tua Dhaka yang memiliki toko-toko dan gudang plastik di dua lantai bawah dan rumah-rumah di tiga lantai di atasnya. Para pejabat menyalahkan bahan kimia mudah terbakar yang disimpan secara ilegal.

September 2016: Setidaknya 33 orang tewas dalam kebakaran di pabrik pengemasan makanan dan rokok di Dhaka, yang menurut para pejabat mungkin dipicu oleh kebocoran saluran gas dan ledakan boiler.

Agustus 2016: Lebih dari 100 orang jatuh sakit setelah menghirup gas yang bocor dari pabrik pupuk di Chittagong.

April 2013: Sedikitnya 1.136 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam kecelakaan industri terburuk di negara itu, ketika sebuah bangunan delapan lantai di dekat Dhaka yang merupakan lokasi lima pabrik garmen runtuh.

November 2012: Kebakaran di sebuah pabrik garmen di Dhaka yang memasok merek-merek global menewaskan 112 pekerja dan melukai lebih dari 150 orang. Para pejabat mengatakan kebakaran tersebut disebabkan oleh arus pendek.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus