Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Selatan menjadi satu atau dua tahun lebih muda karena undang-undang baru mengharuskan penggunaan metode penghitungan usia internasional mulai berlaku, menggantikan metode tradisional negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bawah sistem usia yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari warga Korea Selatan, orang dianggap berusia satu tahun saat kelahiran dan satu tahun ditambahkan setiap 1 Januari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara ini sejak awal 1960-an menggunakan norma internasional untuk menghitung dari nol saat lahir dan menambahkan satu tahun pada setiap ulang tahun untuk dokumen medis dan hukum. Tetapi banyak orang Korea Selatan terus menggunakan metode tradisional untuk hal lainnya.
Pada bulan Desember, Korea Selatan mengeluarkan undang-undang untuk menghapus metode tradisional dan sepenuhnya mengadopsi standar internasional.
"Kami berharap perselisihan hukum, keluhan dan kebingungan sosial yang disebabkan cara menghitung usia akan sangat berkurang," kata Menteri Perundang-undangan Pemerintah Lee Wan-kyu dalam pengarahan pada Senin, 26 Juni 2023.
Menurut survei pemerintah yang dilakukan pada September 2022, 86% warga Korea Selatan mengatakan mereka akan menggunakan era internasional dalam kehidupan sehari-hari saat undang-undang baru mulai berlaku.
"Saya akan berusia 30 pada tahun depan (di bawah sistem usia tradisional Korea) tetapi sekarang saya memiliki lebih banyak waktu dan saya menyukainya," kata Choi Hyun-ji, seorang pekerja kantoran berusia 27 tahun.
"Sungguh menyenangkan rasanya menjadi lebih muda," kata Choi.
Sistem usia lain ada di Korea Selatan untuk wajib militer, masuk sekolah dan menghitung usia legal untuk minum alkohol dan merokok: usia seseorang dihitung dari nol saat lahir dan satu tahun ditambahkan pada 1 Januari. Para pejabat mengatakan bahwa metode tersebut akan tetap berlaku untuk saat ini.
REUTERS