Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

UNESCO Tetapkan Kota Kuno Babilonia Jadi Situs Warisan Dunia

Komite Warisan Dunia UNESCO akhirnya menyetujui kota metropolitan Babilonia di kawasan Mesopotamia, Irak sebagai Situs Warisan Dunia.

6 Juli 2019 | 08.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kota kuno Babilonia di Mesopotamia, Irak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Warisan Dunia UNESCO akhirnya menyetujui kota metropolitan Babilonia atau Babel di kawasan Mesopotamia di Irak menjadi Situs Warisan Dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNESCO memutuskan itu lewat pemungutan suara pada hari Jumat, 5 Juli 2019 setelah Irak melakukan lobi selama 3 dekade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irak berupaya memasukkan kota yang disebut sebagai tempat lahirnya peradaban dalam Situs Warisan Dunia sejak tahun 1983. Kawasan Babilonia seluas 10 kilometer persegi itu, baru 18 persen yang digali.

Letak kota Babilonia membelah Sungai Efrat sekitar 100 kilometer arah selatan Baghdad. Kota ini merupakan pusat kerajaan Babel kuno berusia lebih dari 4 ribu tahun.

"Apa itu warisan dunia tanpa Babilonia? Bagaimana menjelaskan sejarah kemanusiaan tanpa bab paling awal dari bab tua, Babilonia?" kata perwakilan Irak di Komite Warisan Dunia UNESCO dalam rapat yang berlangsung di Baku, ibukota Azerbaijan.

Setelah Komite memberikan putusan itu, Irak mengundang seluruh delegasi untuk mengunjungi Babilonia.

"Babilonia merupakan kota paling padat populasinya dalam sejarah kuno. Orang-orang Babilonia memiliki peradaban menulis, administrasi, hingga ilmu pengetahuan," kata Qahtan al-Abeed, ketua Departemen Antik Basra yang ikut memperjuangkan kawasan Babilonia menjadi Situs Warisan Dunia.

Babilonia disebut kota bertembokkan kuil dan menara bata berlumpur. Di kota ini ada taman gantung yang terkenal di dunia dengan nama Menara Babel dan Gerbang Ishtar. Serpihan gerbang ini disimpan di beberapa museum di Eropa.

UNESCO mengatakan, situs Babilonia dalam kondisi sangat rentan sehingga perlu segera dilakukan konservasi untuk strukturnya dan beberapa di antaranya di ambang runtuh.

Irak keberatan jika konservasi dilakukan dari luar. Negara ini mengajukan diri untuk mempekerjakan otoritas lokal guna membuat rancangan untuk konservasi.

Kawasan Babilonia merupakan satu dari 7 ribu situs arkeologi di Irak yang beberapa di antaranya telah dihancurkan oleh kelompok bersenjata ISIS dengan menyelundupkan artefak yang dianggap memiliki nilai jual tinggi.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus