Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Jejak Sejarah Resolusi Tahun Baru Dimulai

Bangsa Babilonia kuno menjadi bangsa pertama yang membuat resolusi Tahun Baru, sekitar 4.000 tahun silam.

28 Desember 2023 | 20.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi resolusi tahun baru. indiereader.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Resolusi Tahun Baru telah menjadi bagian penting dari perayaan Tahun Baru di berbagai budaya di seluruh dunia. Ini adalah komitmen pribadi untuk melakukan perubahan atau pencapaian tertentu dalam hidup pada awal tahun yang baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut kamus Cambridge, resolusi Tahun Baru dikenal dengan istilah new year's resolution. Ini merujuk pada janji yang dibuat pada diri sendiri untuk mulai melakukan sesuatu yang baik atau berhenti melakukan sesuatu yang buruk pada hari pertama tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Verywell Mind, serangkaian penelitian mengenai apa yang oleh para peneliti disebut sebagai fresh start effect atau efek awal yang baru telah mengamati bagaimana peristiwa-peristiwa penting yang bersifat sementara dapat memotivasi perilaku aspirasional. 

Sejarah Tradisi Resolusi Tahun Baru

Praktik membuat janji atau komitmen untuk melakukan perubahan telah ada sejak zaman kuno. Pada zaman Babilonia kuno, orang-orang membuat janji kepada dewa untuk memulai tahun baru dengan baik.

Dikutip dari History, bangsa Babilonia kuno menjadi bangsa pertama yang membuat resolusi tahun baru, sekitar 4.000 tahun silam. Mereka juga orang pertama yang mengadakan perayaan memperingati tahun baru, walaupun bagi mereka tahun baru dimulai bukan pada bulan Januari, melainkan pada pertengahan Maret, ketika tanaman telah ditanam. 

Selama festival keagamaan besar-besaran selama 12 hari yang dikenal sebagai Akitu, orang Babilonia menobatkan raja baru atau menegaskan kembali kesetiaan kepada raja yang sedang berkuasa. Mereka juga berjanji kepada para dewa untuk membayar utang dan mengembalikan semua benda yang dipinjam. 

Janji-janji ini dapat dianggap sebagai cikal bakal resolusi tahun baru saat ini. Jika orang Babilonia menepati janjinya, maka dewa-dewa akan memberikan kebaikan kepada mereka untuk tahun yang akan datang. Jika tidak, mereka tak akan disukai para dewa.

Praktik serupa terjadi di Roma kuno, setelah kaisar Julius Caesar yang berpikiran reformis merombaj kalender dan menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru sekitar tahun 46 sebelum Masehi. 

Dinamakan berdasarkan Janus, dewa bermuka dua yang rohnya mendiami pintu dan lengkungan. Bulan Januari mempunyai arti khusus bagi bangsa Romawi. Percaya bahwa Janus secara simbolis melihat ke belakang ke tahun sebelumnya dan ke depan ke masa depan, orang-orang Romawi mempersembahkan korban kepada dewa tersebut dan berjanji akan berperilaku baik untuk tahun yang akan datang.

Bagi umat Kristiani, hari pertama tahun baru menjadi momen tradisional untuk memikirkan kesalahan masa lalu dan memutuskan berbuat lebih baik di masa depan. 

Pada 1740, pendeta Inggris John Wesley, pendiri Metodisme, mendirikan layanan pembaruan perjanjian, yang paling sering diadakan pada malam tahun baru atau hari tahun baru. Dikenal sebagai kebaktian jaga malam, kebaktian ini mencakup pembacaan kitab suci dan nyanyian pujian. Berfungsi sebagai alternatif spiritual terhadap perayaan riuh yang biasanya diadakan untuk merayakan datangnya tahun baru. 

Kini populer di kalangan gereja Protestan evangelis, khususnya denominasi dan jemaat Afrika Amerika, kebaktian malam menonton yang diadakan pada malam tahun baru serinkali dihabiskan untuk berdoa dan membuat resolusi tahun yang akan datang.

Terlepas dari akar tradisi agama, resolusi tahun baru saat ini sebagian besar merupakan praktik sekuler. Kebanyakan orang membuat resolusi hanya untuk dirinya sendiri, dan hanya fokus pada perbaikan diri. 

Menurut penelitian terbaru, meskipun sebanyak 45 persen orang Amerika mengatakan bahwa mereka biasanya membuat resolusi Tahun Baru, hanya 8 persen yang berhasil mencapai tujuan mereka. Namun catatan buruk tersebut mungkin tak akan menghentikan orang membuat resolusi dalam waktu dekat ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus