Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Unjuk Rasa Belum Berhenti, Hong Kong Keluarkan Peringatan

Pemerintah Hong Kong memperingatkan kekerasan dan unjuk rasa ilegal sama dengan mendorong Hong Kong ke jurang bahaya.

5 Agustus 2019 | 14.29 WIB

Penumpang trem berteriak sembari mengepalkan tangan ke udara saat ribuan PNS menggelar aksi protes di Hong Kong, Cina, 2 Agustus 2019. Pemerintah juga mengatakan bahwa jika PNS bersikeras menolak menuruti kebijakan, para PNS akan menerima konsekuensinya. REUTERS/Tyrone Siu
Perbesar
Penumpang trem berteriak sembari mengepalkan tangan ke udara saat ribuan PNS menggelar aksi protes di Hong Kong, Cina, 2 Agustus 2019. Pemerintah juga mengatakan bahwa jika PNS bersikeras menolak menuruti kebijakan, para PNS akan menerima konsekuensinya. REUTERS/Tyrone Siu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Hong Kong memperingatkan kekerasan dan unjuk rasa ilegal telah mendorong kota Hong Kong pada jurang yang sangat berbahaya. Peringatan itu diterbitkan setelah unjuk rasa anti-pemerintah pada Minggu, 4 Agustus 2019, kembali berakhir ricuh, dimana aparat kepolisian terpaksa melepaskan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beijing pun mengeluarkan peringatan tidak akan membiarkan situasi seperti ini berkepanjangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengunjuk rasa di distrik Yuen Long, Hong Kong, melarikan diri saat ditembaki gas air mata oleh petugas. SCMP

Dikutip dari reuters.com, Senin, 5 Agustus 2019, Hong Kong yang berada di bawah kendali Cina dalam beberapa bulan terakhir telah diguncang gelombang unjuk rasa menentang pemberlakuan RUU ekstradisi. Lewat aturan itu, maka mereka yang terlibat dalam tindak kriminal di Hong Kong akan menghadapi persidangan di Cina, dimana Cina disebut pernah melanggar HAM. Mereka yang berunjuk rasa juga menuntut demokrasi yang lebih besar bagi Hong Kong.

Unjuk rasa direncanakan akan kembali dilakukan pada Senin, 5 Agustus 2019. Pada hari itu, jadwal penerbangan sudah banyak yang dibatalkan. Sumber mengatakan pembatalan itu karena para pekerja bandara berencana melakukan aksi mogok kerja.

Pada Minggu tengah malam, 4 Agustus 2019, ratusan demonstran yang menutup wajah mereka dengan masker, menutup sebagian jalan-jalan utama di penjuru Hong Kong. Mereka juga menutup lampu lalu lintas dengan cat, menyalakan api dan menghalangi kendaraan masuk ke terowongan Cross-Harbour yang menghubungkan pulau Hong Kong dengan Semenanjung Kowloon.

"Kami menutup lampu lalu lintas dengan cat karena kami tidak ingin ada lalu linta pada esok hari dan kami tidak ingin masyarakat Hong Kong bekerja," kata salah seorang demonstran.

Menghadapi kondisi ini, pada Minggu tengah malam pemerintah Hong Kong mengatakan jika unjuk rasa terjadi lagi, maka itu artinya kekerasan dan protes ilegal telah menyebar dan mendorong Hong Kong pada jurang berbahaya. Tindakan di luar batas perdamaian dan rasional pada demonstran ini akan menciderai masyarakat Hong Kong dan kehidupan perekonomian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus