Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya dua orang peserta unjuk rasa di Iran tewas setelah mereka bentrok dengan aparat keamanan pada Sabtu malam, 30 Desember 2017, waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dua orang tewas dalam aksi menentang pemerintah Iran pada Sabtu malam di Dorud, kota di sebelah barat Iran," kantor berita Mehr melaporkan seperti dikutip Al Jazeera, Ahad, 31 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. AP PHOTO
Seorang aparat keamanan Iran membenarkan sejumlah laporan media bahwa telah terjadi demontrasi di Dorut, Provinsi Lorestan, menewaskan dua orang. Namun dia menekankan bahwa pasukan kepolisian Iran sama sekali tidak menembakkan peluru tajam.
"Agen asing dan kaum takfiri berada di balik aksi tersebut," ujarnya seperti dikutip IFP News.
Habibollah Khojasteh-Poor, Wakil Gubernur Jenderal Provinsi Lorestan Urusan Politik dan Keamanan, mengatakan kepada kantor berita IRIB Sabtu malam waktu setempat, dua orang sangat disayangkan tewas dalam aksi tersebut.Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa terkait krisis ekonomi, di Teheran, Iran, 30 Desember 2017. REUTERS
"Pada Sabtu siang, sekelompok orang mendapatkan telepon dari kaum kontra-revolusi agar mereka turun ke jalan di Doroud. Aksi tersebut mengakibatkan bentrok dengan aparat sehingga jatuh korban tewas," ucapnya.
Menurut Khojasteh-Poor aksi jalanan itu dikomandoi oleh kaum takfiri dan anti-pemerintah yang didalangi oleh agen asing. Hal itu dibuktikan dengan hasil temuan petugas keamanan di lapangan.
"Kami akan melakukan investigasi atas keterlibatan agen asing dalam unjuk rasa tersebut."
Dia menjelaskan bahwa kepolisian Iran maupun pasukan keamanan sama sekali tidak mengeluarkan tembakan dengan peluru tajam selama bentrok berlangsung.