Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Usir Pasukan Muslim Chechnya, Neo-Nazi Ukraina Olesi Peluru Pakai Minyak Babi

Tentara Azov yang merupakan Neo-Nazi Ukraina mengunggah video sedang mengolesi peluru dengan minyak babi untuk mengusir pasukan Muslim Chechnya.

1 Maret 2022 | 12.37 WIB

Pasukan Chechnya di Ukraina timur. Reuters/Maxim Shemetov
Perbesar
Pasukan Chechnya di Ukraina timur. Reuters/Maxim Shemetov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Para pejuang Azov mengolesi peluru dengan minyak babi yang diduga digunakan untuk melawan Muslim Chechnya di Ukraina. Tentara Muslim Chechnya dikerahkan dalam perang Rusia Ukraina.

Garda Nasional Ukraina membagikan video lewat akun media sosial pada Minggu, 27 Februari 2022. Dalam video itu tampak gambar seorang pria yang diasumsikan sebagai anggota pejuang Azov, mencelupkan peluru yang diklaim sebagai lemak babi. Pejuang Azov itu menyampaikan beberapa kalimat kepada para pejuang Chechnya melalui video.
 
“Saudara-saudara Muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga. Silakan pulang. Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya, selamat tinggal," kata pria yang tak disebutkan namanya dalam video tersebut, dikutip dari Aljazeera pada Selasa, 1 Maret 2022.
 
Azov adalah unit militer infanteri sukarelawan sayap kanan yang dilibatkan dalam perang Rusia Ukraina. Mereka adalah ultra-nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
 
Mereka pertama kali bertempur bersama tentara Ukraina di timur negara itu pada 2014 melawan separatis pro-Rusia. Sejak itu mereka dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata reguler. Meskipun diintegrasikan ke dalam militer resmi, para pejuang Azov dilaporkan terus mengenakan lencana Wolfsangel yang digunakan oleh sejumlah divisi Nazi selama Perang Dunia II.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin telah merujuk kehadiran unit-unit semacam itu di dalam militer Ukraina seperti yang disampaikan di pidato invasi pada Kamis, 24 Februari 2022. Putin mengatakan akan melakukan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi di Ukraina
 
Republik Chechnya merupakan wilayah konstituen Rusia dan sekutu dari Putin. Pada Sabtu, 27 Februari 2022, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa pasukannya telah dikerahkan di Ukraina untuk menggulingkan pemerintahannya.

Baca: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Minta Ukraina Dikepung dari Segala Arah
 
ALJAZEERA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus