Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Rusia Diminta Lepaskan Dulu Kewarganegaraannya Sebelum Ajukan Permohonan Jadi Warga Negara Republik Cek

Undang-undang ini akan meminta warga negara Rusia melepaskan kewarganegaraannya dulu, sebelum mengajukan kewarganegaraan Republik Cek.

19 Desember 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Republik Cek meloloskan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan meminta warga negara Rusia melepaskan kewarganegaraannya dulu, sebelum mengajukan kewarganegaraan Republik Cek. Rancangan undang-undang ini disahkan lewat pemungutan suara setelah kampanye berbulan-bulan oleh partai berkuasa di Republik Cek, yang menggambarkan warga Rusia sebagai boneka Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rancangan undang-undang ini  mendapat 92 suara dukungan, 35 suara menentang dan 47 suara abstain. Undang-undang ini selanjutnya membutuhkan pengesahan dari Senat dan Presiden Republik Cek Petr Pavel yang juga kritikus keras Moskow.Jika sudah diberlakukan, rancangan undang-undang ini akan meminta warga negara Rusia melepaskan dulu warganya, baru mengajukan permohonan sebagai warga negara Republik Cek. Namun pengecualian diberlakukan pada anak-anak dan para pencari suaka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para pemohon harus memperlihatkan dulu bukti mereka sudah melepaskan status sebagai warga negara Rusia, baru permohonan mereka sebagai warga negara Republik Cek akan diproses. Rancangan undang-undang ini pertama kali disorongkan pada September 2024 oleh Martin Exner, yang partainya yakni Partai Mayor dan Independen bagian dari koalisi.

Dia juga untuk sementara akan membekukan lamaran permohonan kewarganegaraan Republik Cek dari warga negara Rusia untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Selama sosialisasi rancangan undang-undang ini, muncul kritik karena para politikus itu meluncurkan gambar Matryoshka dengan Presiden Putin bersembunyi di dalamnya sambil menggunakan simbol Z yang telah menjadi ikon militer Rusia. Poster tersebut menyebut warga Rusia sebagai boneka Putin dan menuding kewarganegaraan ganda mereka untuk kepentingan Rusia.

Exner menjelaskan poster itu bukan untuk merujuk pada seluruh warga negara Rusia, namun pada agen-agen Rusia. Di Republik Cek ada sekitar 40 ribu warga negara Rusia tinggal di sana. Kementerian Dalam Negeri Republik Cek menyebut satu perempat dari lamaran kewargamegaraan Republik Cek, berasal dari warga negara Rusia. Jumlah ini naik satu perlima dibanding sebelum perang Ukraina meletup pada 2022.

Sumber : RT.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus