Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Thailand Rayakan Hari Gajah Nasional

Warga Thailand beramai-ramai mengunjungi kota kuno Ayutthaya untuk memberi makan puluhan gajah

14 Maret 2021 | 11.30 WIB

Seorang anak berdiri di depan gajah saat perayaan hari gajah nasional Thailand di kota kuno Ayutthaya, Thailand, 13 Maret 2021. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Perbesar
Seorang anak berdiri di depan gajah saat perayaan hari gajah nasional Thailand di kota kuno Ayutthaya, Thailand, 13 Maret 2021. REUTERS/Chalinee Thirasupa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, - Warga Thailand beramai-ramai mendatangi ibu kota kuno Ayutthaya pada Sabtu kemarin untuk memberi makan puluhan gajah. Hal ini mereka lakukan dalam rangka memperingati Hari Gajah Nasional yang jatuh tiap 13 Maret.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Acara tahunan ini telah lama menjadi daya tarik besar bagi turis asing. Namun kondisi pandemi virus corona yang berkepanjangan membuat perayaan Hari Gajah Nasional tahun ini berbeda.

 

Warga Thailand yang datang pun menaruh harapan agar pemerintah segera menghidupkan kembali industri pariwisata utama. “Kami masyarakat gajah berharap pemerintah segera membuka negeri untuk menyambut turis asing agar bisa mendatangkan pemasukan sehingga kami bisa membayar makanan gajah dan santunan bagi penjaganya,” kata Ittipan Kharwlamai, Manajer Umum Royal Elephant Kraal and Village, kamp gajah, terletak di utara Bangkok, dikutip dari Reuters, Ahad, 14 Maret 2021.

 

Hari Gajah Nasional pemerintah Thailand adakan untuk merayakan gajah sebagai sumber kebanggaan nasional dan identitas budaya negara itu sepanjang sejarahnya. Seperti diketahui, gajah di Thailand kerap digunakan untuk tenaga kerja, transportasi, dan kemenangan di medan perang oleh para pejuang dan raja.

 

“Kami berharap wisatawan membantu kami dan 3.800 gajah (peliharaan) untuk bertahan hidup,” ujar Ittipan Kharwlamai.

 

Negara yang bergantung pada pariwisata itu hingga kini belum mencabut larangan perjalanan yang diberlakukan April lalu guna mengekang wabah corona. Hal ini membuat sebagian besar pelancong asing dan investor menjauh.

 

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu mengalami kemerosotan terdalam dalam lebih dari dua dekade tahun lalu, ketika jumlah pengunjung asing turun 83 persen dari hampir 40 juta pada 2019.

 

Sementara itu, kelompok pemerhati hak hewan telah lama menyerukan kamp gajah di Thailand agar mengakhiri pertunjukan dan wahana hewan, karena termasuk melecehkan hewan.

 

 

 

Sumber: REUTERS

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus