Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa dan masyarakat diaspora Indonesia di Turki mengundang Abdul Somad atau UAS dalam penyelenggaraan doa bersama dan penggalangan dana untuk korban gempa Turki. Acara berlangsung di Insan ve Medenitet Harketi, Istanbul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang berada diseluruh penjuru kota di Turki. Selain itu, ada pula peserta dari negara lain seperti Thailand, Malaysia, Brunei dan juga warga lokal Turki. Donasi dalam acara pengajian yang berlangsung selama sehari, terkumpul sebanyak Rp 41.612.000 dalam sehari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panitia acara Muhammad Khadavie menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara itu. “Rasa Semoga acara ini menjadi penguat ukhuwwah dan rasa persaudaraan antara masyarakat Indonesia dan Turki," ujar Khadavie dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Februari 2023.
Sezgin Kzlkoca, Wakil Presiden Yayasan Kemanusiaan dan Koordinator bantuan luar negeri Turki juga menyampaikan terima kasih kepada peserta pengajian yang hadir. Acara ini adalah bentuk pengamalan dari nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.
Gempa mengguncang wilayah Turki dan Suriah dua pekan lalu. Gempa kembali terjadi di Turki dan dampaknya terasa hingga Suriah dan Lebanon pada Senin, 20 Februari 2023.
Gempa Turki kemarin berkekuatan magnitudo 6,4 terjadi berpusat di dekat kota Antakya di Turki selatan dan dirasakan hingga Suriah, Mesir, dan Lebanon. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC). Walikota Hatay Lutfu Savas mengatakan kepada penyiar HaberTurk bahwa dia menerima laporan beberapa orang terjebak di bawah reruntuhan setelah gempa terbaru. Tiga orang tewas dan lebih dari 200 lainnya cedera, kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Di Samandag, Otoritas Penanggulangan Bencana dan Darurat AFAD negara itu melaporkan satu orang tewas. Penduduk setempat mengatakan lebih banyak bangunan runtuh namun sebagian besar warga sudah melarikan diri setelah gempa bumi awal. Gundukan puing dan furnitur yang dibuang berjejer di jalan-jalan yang gelap dan terbengkalai.
Korban tewas akibat gempa dua minggu lalu naik menjadi 41.156 di Turki. Diperkirakan angka korban tewas masih terus bertambah. Sebanyak 385.000 apartemen telah hancur atau rusak parah dan banyak orang masih hilang.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pekerjaan konstruksi di hampir 200.000 apartemen di 11 provinsi yang dilanda gempa di Turki akan dimulai bulan depan. Total bantuan kemanusiaan AS untuk mendukung respons gempa di Turki dan Suriah telah mencapai US$ 185 juta, menurut Departemen Luar Negeri AS.
REUTERS
Pilihan Editor: Rektor Minta Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Pulang