HANYA mereka yang sangat kuat, atau terlalu tolol, yang berani mengizinkan musuh berbahaya berdiam di samping rumah. Dan Israel tak yakin dirinya kuat, dan tak mau disebut tolol. Itu sebabnya perundingan penarikan tentara Israel dari Gaza dan Yerikho tak juga mencapai kata sepakat. Israel tampaknya masih menyangsikan jaminan keamanan pihak PLO. Diduga, perundingan di Kairo hari-hari ini belum juga menjanjikan suatu penyelesaian secara tuntas, baik soal penarikan maupun yang lain, misalnya tentang penjagaan gerbang masuk wilayah Palestina. Meski begitu, rasa optimistis tetap dilontarkan Shimon Peres. Menteri Luar Negeri Israel itu memberikan jaminan bahwa negara Palestina akan berfungsi di Yerikho dan Jalur Gaza, sebelum akhir tahun ini. "Palestina akan menjadi negara tetangga yang cinta damai bagi generasi selanjutnya," ujarnya di hadapan para undangan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, awal pekan lalu. Apakah Peres mengatakan hal yang sebenarnya, ataukah itu merupakan bagian dari taktik Israel untuk mengulur-ulur waktu dan menghindarkan kecaman dunia? Sulit dijawab. Tapi, kalau laporan Steve Rodan, wartawan The Jerusalem Post yang melakukan investigasi, bisa dipercaya, Peres berkata benar. Bukan soal waktunya, tapi prinsip bahwa Israel tak bisa mengelakkan diri dari sejarah yang telah mengisyaratkan akan adanya Negara Palestina. Laporan itu menceritakan bahwa orang-orang Israel sebenarnya sudah sangat menyadari, mau tak mau akan lahir Negara Palestina, besok atau entah kapan. Bekas musuh besar itu akan menjadi tetangga terdekat. Menyadari hal itu, kementerian luar negeri Israel membentuk tim yang diketuai Yossi Beilin, wakil menteri luar negeri. Tugas tim, menyusun segala sesuatunya, untuk melakukan "hidup berdampingan secara damai dengan Palestina". Dalam laporan tim disebut-sebut, Israel siap mengembalikan seluruh wilayah Samaria-Yudea (Tepi Barat) dan Gaza, dengan sedikit perubahan tapal batas, kecuali sejumlah permukiman Yahudi di Yerusalem. Para pemukim Yahudi akan diminta memilih untuk tetap tinggal di wilayah Palestina atau pindah dengan mendapat ganti rugi. Dan menyangkut soal ganti rugi ini, menurut Jerusalem Post, Israel sudah melangkah jauh. Perdana Menteri Yitzhak Rabin konon sudah merundingkan ganti rugi untuk pemukim Yahudi yang bersedia pindah dari wilayah pendudukan dengan Presiden Bill Clinton, Desember lalu. Israel sudah meminta AS menyumbangkan dana guna keperluan ini. Tampaknya, Israel, setidaknya tim Beilin, berharap benar Amerika bisa berperan dalam menciptakan "hidup berdampingan secara damai" itu. Misalnya, tim Beilin mengajukan rencana meminta AS mengirimkan pasukannya sebagai penjaga perdamaian, setelah disepakati berdirinya Negara Palestina. Tapi kemudian, kegagalan AS di Somalia menjadikan rencana ini mentah kembali. Adapun tentang Yerusalem, masalah yang dianggap paling sulit dalam perundingan damai Israel-PLO, belum ada terobosan. Seperti diketahui, pihak Palestina sudah menggariskan sikap, tanpa Yerusalem adanya Negara Palestina tak ada artinya. Padahal, kini Yerusalem resmi dinyatakan sebagai ibu kota Israel, setelah beberapa tahun lalu Yerusalem Timur dicaplok ke dalam Israel. Pencaplokan itu menyulitkan Israel memberikan Yerusalem pada Palestina. Tim Beilin, menurut investigasi wartawan Jerusalem Post itu, untuk ini telah melakukan pembicaraan rahasia dengan wakil- wakil PLO. Konon, di antara sejumlah skenario yang dibicarakan, membagi Yerusalem menjadi beberapa wilayah, dan dibagi antara Palestina dan Israel. Yang unik, tim Beilin bukanlah satu-satunya perancang persiapan Israel menyambut lahirnya Negara Palestina. Beberapa menteri lain dikabarkan juga punya tim serupa. Dan sejauh ini Yitzhak Rabin belum menentukan rencana mana yang cocok. "Kami tak tahu apa yang ada di kepalanya," kata salah seorang pejabat yang dekat dengan Rabin. "Ia membiarkan semua tim bekerja sampai titik tertentu, baru akhirnya ia yang memutuskan." Karena itu, di setiap pertemuan kabinet muncul perdebatan cukup seru. Dalam sebuah sidang kabinet ekonomi misalnya, Shimon Peres pernah didesak oleh seorang menteri untuk menjelaskan solusi apa yang diusulkan untuk menyelesaikan konflik PLO-Israel: membentuk sebuah konfederasi, atau federasi seperti Rusia, ataukah perserikatan ekonomi macam Beneluks (Belgia, Nederland, dan Luksemburg)? Peres tak bisa menjawab. Meski Rabin belum memberi kata akhir, sejauh ini rencana Beilinlah yang tampaknya paling memungkinkan. Karena itu Beilin, yang dua tahun lalu sempat dijuluki "Pudel Si Peres" oleh Rabin, kini paling dekat dengan Perdana Menteri Israel itu. "Rabin lebih suka mendengar advis Beilin," kata seorang pembantu dekat Rabin. Karena itu, terdengar spekulasi bahwa Peres dan Beilin berusaha meyakinkan Rabin agar segera melakukan pembicaraan tentang segala sesuatunya yang berkaitan dengan Negara Palestina, Juli ini. Bukan empat tahun mendatang, seperti rencana Rabin. Metode negosiasi model Oslo diduga akan digunakan pada kasus ini. Israel mengusulkan pembentukan sebuah negara Palestina yang permanen, tapi tanpa militer. Masalahnya kini, menurut Jerusalem Post, bagaimana meyakinkan para pemukim Yahudi di wilayah pendudukan, Partai Likud, serta kalangan militer Israel. Yossi Beilin dan Shimon Peres menginginkan agar kedaulatan Negara Palestina disepakati dalam forum internasional, sehingga tak ada jalan mundur lagi bagi Israel. Dan itu, katanya, harus dipercepat sebelum oposisi (Partai Likud) meningkatkan perdebatan. "Ini semacam fait accompli, sehingga orang-orang yang tak yakin pada rencana ini tak bisa mengubahnya lagi," kata Beilin kepada The Jerusalem Post. Dengan fait acompli itu, nantinya tim perunding kedua pihak diharapkan benar-benar berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Salah satu sebab kemacetan perundingan selama ini, menurut sebuah analisa, karena wakil-wakil Israel tetap berunding dengan menganggap dirinya superior, tetap menganggap bahwa Palestina adalah musuh, meski sudah ada Deklarasi Prinsip. Demikian pula wakil-wakil PLO tetap berunding dengan semangat "perjuangan", yang dilakukan bukan bernegosiasi, tapi menuntut. Mudah-mudahan.Didi Prambadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini