Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai saat ini, ada lebih dari 130 ribu pelanggan air minum di Ibu Kota yang menunggak pembayaran tagihan mereka. Anehnya, mereka tetap mendapat akses pelayanan air meski tidak bayar bertahun-tahun.
Keberadaan mereka kini jadi bom waktu karena, pada akhir 2010, dua operator air minum di Jakarta, Palyja dan Aetra, mengklaim berhasil menagih sebagian dari rekening tertunggak tersebut. Nilainya tak tanggung-tanggung: lebih dari Rp 226 miliar. Keduanya pun minta fulus yang disetorkan ke rekening bersama (escrow account) itu segera dicairkan.
Di sinilah persoalan bermula. Pimpinan Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) semula berkeras menolak permintaan Palyja dan Aetra. Mereka menuntut kedua operator itu menunjukkan bukti atas klaim pembayaran rekening tertunggak tersebut. Kehati-hatian PAM Jaya bisa dipahami. Soalnya ada triliunan rupiah dana setoran pelanggan air di rekening bersama itu. Pencairan berdasarkan klaim sepihak berpotensi merugikan negara.
Jumlah pelanggan air minum Jakarta per 2012: 799.699 sambungan
Palyja 52% <== ==> Aetra 48%
Wilayah DKI yang terlayani baru 62%
Tarif rata-rata: Rp 7.800 per m3, diprediksi akan menjadi Rp 22.227 per m3 pada 2023.
Perbandingan kebocoran air di negara lain:
Pelanggan Palyja: menyetorkan biaya pemasangan baru, biaya pemakaian air bulanan, pembayaran tunggakan plus denda.
Pada Maret 2001-November 2011, total setoran pelanggan Palyja ke rekening bersama mencapai sekitar Rp 8,3 triliun. Dalam kurun yang sama, rekening tertunggak mencapai sekitar Rp 269 miliar.
Pelanggan Aetra: menyetorkan biaya pemasangan baru, biaya pemakaian air bulanan, pembayaran tunggakan plus denda.
Pada Maret 2001-November 2011, total setoran pelanggan Aetra ke rekening bersama mencapai sekitar Rp 7 triliun. Dalam kurun yang sama, rekening tertunggak mencapai sekitar Rp 318 miliar.
Pasal 30.2 (d) Perjanjian Kerja Sama antara PT PAM Jaya dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja): "Setiap perintah penarikan dana dari rekening escrow harus diverifikasi dahulu dengan pihak pertama (PAM Jaya) sebelum berita acara terkait ditandatangani kedua belah pihak."
Agen penagih/kantor pos/bank yang ditunjuk
Rekening bersama
PAM Jaya dengan Palyja di BNI
Rekening bersama
PAM Jaya dengan Aetra di BNI Pada 1998-2010, total akumulasi dana pelanggan ditambah bunga simpanan/deposito dan pemasukan lain-lain di dua rekening bersama ini mencapai sekitar Rp 16,5 triliun
Pada Agustus 2012, dana yang diklaim merupakan pembayaran rekening tertunggak sebesar Rp 118,6 miliar dari rekening bersama (escrow account) mengalir ke rekening Palyja di Deutsche Bank.
Pada April 2012, dana yang diklaim merupakan pembayaran rekening tertunggak sebesar Rp 89,05 miliar masuk ke rekening Aetra dari rekening bersama.
Kemudian, pada Juli 2012, dana yang diklaim merupakan pembayaran rekening tertunggak sebesar Rp 18, 5 miliar dikucurkan dari rekening bersama ke rekening Aetra.
Sumber: PAM Jaya, audit Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah, ibc, icw, dan lain-lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo