Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PEKUBURAN muslim Choa Chu Kang di Singapura begitu senyap. Sesekali cuma terdengar kicau burung dan deru mobil peziarah. Di depan sebuah makam yang rapi berumput hijau dan berpembatas balok semen, seorang perempuan berkerudung biru tertunduk khusyuk. Mulutnya komat-kamit memanjatkan doa-doa permohonan. Setelah usai, tangannya menjulur, mengusap pusara yang tertancap di Plot 1696 Blok 24, yang bertuliskan "Saminten. Kembali ke Rahmatullah Ta'ala, Jum'at 9 Safar 1424, bersamaan 11 April 2003".
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo