Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Berita Tempo Plus

Wisata Komodo Harus Mahal

Wawancara dengan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno soal kontroversi pemberian izin pengembangan wisata premium di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.


2 Januari 2021 | 00.00 WIB

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno di kantor Kementerian LHK, Jakarta, Oktober 2017. TEMPO/Subekti
Perbesar
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno di kantor Kementerian LHK, Jakarta, Oktober 2017. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RENCANA pengembangan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur menimbulkan kontroversi, terutama menyangkut konservasi komodo—hewan purba yang tersisa—satwa endemis lain yang hampir punah, juga masyarakat yang khawatir tersingkir oleh investasi besar.

Untuk mengetahui duduk soal rencana ini, Tempo menemui Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno pada 24 November lalu. Wiratno adalah pejabat yang membawahkan manajemen taman nasional dan isinya.

Mengapa pengembangan Pulau Komodo diserahkan kepada swasta

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus