Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEJAHATAN korupsi di Mahkamah Konstitusi mungkin tak terbayangkan bila Akil Mochtar, ketuanya yang kemudian dipecat, tak keburu tertangkap. Akil tidak hanya diduga menerima uang puluhan miliar rupiah dari penyuapnya. Lebih dari itu, akal-akalannya mengeruk uang membuat kita terbelalak. Modus operandi korupsi Akil sungguh kasar dan vulgar. Dia, misalnya, memerintahkan perusakan segel dan kunci kotak suara hasil pemilu daerah demi memenangkan penyuapnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo