Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KRISIS politik Thailand untuk kesekian kalinya membuktikan betapa militer-dan militerisme-tetap merupakan bahaya laten bagi demokrasi dan kemanusiaan. Melalui konflik politik yang berjalan lebih dari enam bulan, Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha rupanya melihat peluang merebut kekuasaan. Peluang itulah yang direbutnya pada Kamis dua pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo