Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Barisan akar rumput

Sejak lama diketahui bahwa kelompok grass -- root atau barisan akar rumput -- yang sering disepelekan, mempunyai kemampuan luar biasa untuk menghasilkan atau menggagalkan sesuatu. contoh: pembantu rumah tangga.

6 November 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IBU rumah di tempat indekost saya sering bepergian meninggalkan rumah: menengok orangtuanya di Kebon Kacang, arisan bersama ibu-ibu lain minggu pertama setiap bulan, menjaga suami yang sakit syaraf di rumah sakit Jakarta dan karena banyak sebab yang lain. Teman-teman di rumah -- semua karyawan -- tak ada yang terdengar mengeluh. Dan memang tak ada alasan untuk kurang puas. Makan pagi selalu siap jam 6.30. Makan siang bisa dimulai pada pukul 14.00. Malam hari meja sudah rapi kembali pada jam 19.00. Hanya karena acara-acara TV, banyak dari antara kami baru akan makan malam pada pukul 21.00 atau pukul 22.00 kalau kebetulan nonton atau acara keluar. Cucian selalu bisa diambil berselang dua hari. Yang agak menimbulkan protes hanyalah lampu yang sering padam. Apalagi kalau sedang asyik membaca koran Kompas halaman IV. Juga air untuk mandi harus dipompa sendiri. Tetapi selebihnya rata-rata menyenangkan. Semua nampak betah, dengan atau tanpa ibu rumah. Setelah lebaran bulan kemarin, pembantu-pembantu rumah -- para bediende -- memerlukan mudik. Setelah setahun bekerja di kota, semua mereka ingin kembali ke rumah: menyampaikan hormat hari raya kepada ayahbunda, menengok kakak dan adik, dan mungkin paling utama -- membawa oleh-oleh dari kota, beberapa potong kain baju yang dibeli dengan simpanan setahun berupa gajian mereka Rp 3000 per bulan. Yang menjadi tidak bahagia justru anak-anak kost. Makan pagi menjadi amat terlambat, sehingga beberapa orang memutuskan membeli saja roti atau bakso di kantor. Cucian boleh ditunggu seminggu. Kamar harus dibersihkan sendiri. Salah seorang bahkan menghadap kontan: "Bu, apa sarung bantal saya kena larangan pak Gubernur untuk diganti?" Tentu saja merah padam ibu rumah. "Itulah kalau Isa dan Nia kembali ke Jawa. Semuanya berantakan begini", keluhnya membela diri. *** Di kantor sebuah Departemen, seorang asisten menteri nampak kehilangan akal. Jam 10.00 hari Kamis yang naas itu dia harus mengadakan pertemuan dengan seorang dari kedutaan Polandia. Urusan extra-penting. Mungkin pembicaraan tentang kerjasama untuk sebuah penelitian di Sulawesi Selatan atau di Lombok Barat. Diteleponnya resepsionis: - Siapkan terima tamu yang akan ke sini!. - Tamu siapa pak? - Periksa Agenda, tolol. - Hari ini bapak ceraman pukul 12.00 pada Symposium di Trisakti. - Jam 10 .00 maksudku . he . . . - Tidak ada yang istimewa. Rutin saja. - Appointmerlt dengan kedutaan Polandia? - Belum dimasukkan . - Ayo, panggil Linda ! - Tidak masuk hari ini. Linda sakit. - Hopeloos.... Boss itu terhempas ke kursinya. "Selalu begini. Sekretarese tidak masuk, semuanya berantakan". Penyair Rendra rupanya sejak lama maklum benar hahwa kelompok grass-root -- atau barisan akar-rumput -- yang sering disepelekan, mempunyai kemampuan luarbiasa untuk menghasilkan atau menggagalkan sesuatu. Sebabnya mudah diduga. Kelompok ini merupakan faset yang paling konkrit dari sebuah rencana. Kalau bukan oleh mereka, maka pada merekalah ditentukan terwujudnya sebuah ide yang besar. Ibarat telapak kaki atau bokong, merekalah yang langsung menentukan entah seorang akan dapat berdiri, berjalan atau duduk, dan tidak ngambang di udara (yang juga tidak mungkin). Pembelaan Rendra yang plastis terhadap para pelacur kelompok manusia yang resminya ditolak tetapi tak resmi paling diterima -- diungkapkannya dalam sajak Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta. Hendak ditunjukkannya bahwa pelacur harus mengembalikan harga dirinya. Mereka sanggup berbuat sesuatu yang kecil tetapi gawat akibatnya. Tidak patut mereka mendengar penghinaan terus-menerus. Penolakan terhadap mereka hanyalah suatu penampikan abstrak yang sekedar diharuskan oleh kaidah. Karena bukankah pelacuran dikutuk dari atas mimbar dan diprotes di ruang sidang, tetapi pelacur dinantikan dengan gemas dan rindu di ruang yang lain? Mereka ternyata punya kekuatan, tetapi dibohongi terus-menerus oleh kemunafikan orang-orang yang memanfaatkan mereka. Rendra pun tampil sebagai pembela: naikkan tarif beberapa kali, mogok 'main'. Dan nanti bisa segera dilihat akibatnya yang nyata dan konkrit: para pembesar hilang semangat dan puyeng, para suami akan kelabakan tujuh hari. *** Nampaknya suatu yang abstrak dapat dengan mudah menarik perhatian, juga kalau dia ditampilkan dalam bentuknya yang paling klise: membela perikemanusiaan, membahas kemiskinan penduduk negara-negara Afrika Selatan (untuk sesudah itu makan besar di hotel Hilton), mempertahankan moral dan identitas (yang minta ampun di hadapan amplop atau Lockheed). Tetapi semua keadaan tetap biasa, dengan atau tanpa omongan muluk. Suatu yang konkrit jarang menarik perhatian dan sulit disadari begitu saja: sekretarese mana yang dapat tanda-penghargaan, bediende mana yang pernah jadi berita di koran? Akan tetapi dia segera kentara dan mengejutkan kesadaran bila tidak dilaksanakan: anak-anak kost tidak makan pagi karena para pembantu cuti, asisten menteri kehilangan akal karena sekretarese jatuh sakit. *** Seorang teman tiap bulan menyempatkan menitip Rp 5000 dari gajiannya untuk adiknya di daerah. Tahu bahwa dia tidak banyak berkelebihan duit, saya memberanikan diri bertanya entah tak ada sanak saudara di daerah yang dapat membiayai sekolah adiknyadi SMP? "Bukan begitu . . . Tetapi to keep in touch with the grass-root". "Apa artinya?" masih ingin saya memburu. "Ala! Biar perikemanusiaan itu masih punya kaki dan tidak melangit melulu. Setinggi-tinggi terbang elang, hinggapnya ke dahan juga. Setinggi-tinggi tumbuh dahan, hinggapnya ke akar juga".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus