Bisa dicegah dengan prioritas

Banyak tanggapan tentang terjadinya kecelakaan pesawat terbang akhirakhir ini di Indonesia. Itu wajar saja. Saling menyalahkan setelah terjadinya suatu kecelakaan merupakan lingkaran yang tidak habis habisnya. Akhirnya dapat mengundang rasa dendam atau halhal yang kurang baik. Namun ironisnya, bila suatu instansi berhasil mencegah terjadinya suatu kecelakaan penerbangan, dalam arti mampu menghilangkan sumber bahaya secara dini, jarang orang mengetahuinya dan memberikan penghargaan. Dan pada kenyataannya hal itu telah banyak terjadi. Telah banyak upaya yang dilakukan oleh para petugas atau instansi yang terkait, baik langsung maupun tidak, dengan dunia penerbangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan penerbangan, namun kecelakaan pesawat terbang masih saja terjadi. Itu disebabkan masih adanya potensi bahaya yang tidak terjangkau dalam upaya pencegahan. Kecelakaan apa pun bentuknya akan selalu dapat dicegah, asalkan upaya pencegahan kecelakaan itu merupakan prioritas utama. Dan itu tidak memandang berapa besar biaya yang harus dikeluarkan. Sebab, sebesarbesarnya biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan kecelakaan, itu jauh lebih murah ketimbang kerugian yang diderita bila terjadi kecelakaan. Untuk upaya pencegahan pada dasarnya berpijak pada dua hal pokok. Pertama, profesionalisme, di mana hal ini sangat tergantung pimpinan dari setiap instansi atau satuan untuk membina anggotanya. Kedua, kemampuan untuk dapat secara dini menemukan sumber-sumber bahaya, yang selanjutnya sumber- sumber bahaya itu dihilangkan secara benar. Sumber-sumber bahaya dapat ditemukan dengan cara survei, pengamatan secara terusmenerus, laporanlaporan, dan berbagai hal yang pada hakikatnya memerlukan partisipasi dari segenap pihak. Dan selanjutnya petugas ataupun instansi yang terkait, baik langsung maupun tidak, harus cepat bertindak terhadap gejala atau potensi bahaya yang didapat agar tidak berkembang menjadi faktor penyebab kecelakaan pesawat terbang. YUWONO KOLBIOEN Air University, Montgomery, Alabama USA