Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Di balik ejaan yang sama itu

Bahasa indonesia & melayu memiliki satu ejaan dan rumpun yang sama yaitu melayu. tapi banyak bahasa malaysia yang tak dimengerti orang indonesia. perlu ada buku pedoman bahasa indonesia-malaysia baku.

28 Juni 1980 | 00.00 WIB

Di balik ejaan yang sama itu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SELAMA menginap di hotel yang megah, besar dan hiruk-pikuk itu, persoalan bahasa tidak terlintas dalam hati saya. Bahasa Inggris, habis perkara. Udaranya amat nyaman, segala penjuru menampakkan hutan perawan, ada kereta kabel dan ada danau buatan tempat bersampansampan. Ke lapangan terbang bisa naik helikopter. Mau apa lagi. Memang tidak terbayangkan pertemuan semacam ini dibikin di tempat seperti ini. Alasan satu-satunya: for a change supaya bervariasi. Dari hari ke hari persoalannya memikat. soal usulan proyek penelitian, soal pembinaan peneliti muda pada universitas terpencil, soal mengungkit mutu penelitian sosial, soal membangkitkan kepekaan terhadap masalah sosial. Tempat pertemuan pun menarik dan sejuk walau tidak bisa disebut luhur: markas pejudian yang tersohor di seluruh negeri, yang mampu menyedot wisatawan mengadu nasib atau para ahli yang membutuhkan variasi. Untuk tingkat 3 sengaja dipasang lambang C pada lift, bermakna Casino. Dan, astagfirullah di ruangan yang luas beratus manusia sibuk dengan dirinya sendiri, terlupa hari esok dan hari kemarin, asyik dicekam detik-detik yang memainkan nasib. Di sini casino di sana blackjack, french bull dan tai sai di ruangan mirip bioskop bercokol penggemar keno, lalu berlusin jackpot berderet bergemuruh di pelbagai tempat. Bagi kelas kakap tersedia ruangan khusus, Casino de Genting International Room, di mana minuman disajikan cuma-cuma dan suasana lebih terhormat. Banyaknya perempuan, aduhai, pertanda status mereka sudah membaik agaknya. Bandar blackjack gadis-gadis manis, dengan jari jemari begitu cekatan memainkan kartu. Mereka memiliki inteligensi dan ketrampilan tinggi, sudah matang dilatih untuk profesi itu. Dalam suasana yang begitu tegang dan kepulan asap rokok tiada hentinya, kehadiran mereka, bandar upahan berwajah ayu tenang itu, semacam rahmat. Tiada yang tersenyum, tiada yang bergurau, seperti dunia mau kiamat malam itu juga. Inilah tempat strategis mencari jalan pintas ke kemakmuran atau keremukan atau terguncang-guncang antara keduanya. *** Koper siap diperiksa alat elektronis, ditimbang, tiket dirobek, check in rampung jam 6 pagi. Ketika mondar-mandir di lapangan terbang (Kualalumpur) yang masih lengang, tiba tiba saya terpikir soal bahasa itu. Aneh rasanya. Datang dan pergi terus omong Inggris, bukan bahasa saudara serumpun Melayu. Lewat perundingan dan tawar-menawar, ejaan bahasa sudah disamakan. Mengapa tidak omong? Di balik eJaan yang sama itu ada apa? Balai Bertolak Antara bangsa- Penukar Wang Dibenarkan - Waktu Urusan - Waktu Rehat - Jabatan Penerbangan Awam - Perkhidmatan Keselamatan Awam Malaysia. Boeing 737 ke Penang lepas landas tepat pada waktunya jam 07.15. Koran pagi diedarkan: New Sunday Times berbahasa Inggris dan Nanyang Siang Pan Malaysia bertulisan Tionghoa. Koran bahasa Malaysia yang saya cari-cari, setahu apa, tidak ada diedarkan. Sayang seribu sayang, keinginan menguji bahasa Melayu saya terpaksa batal rupanya. Mujurlah New Sunday Times di sana sini memuat iklan berbahasa Melayu yang sekaligus saya manfaatkan jadi bahan praktikum sambil terbang. Bahasa saudara serumpun yang betul-betul mengasyikkan. Bahasa yang mengingatkan saya kepada bapak-bapak Madong Lubis almarhum, Sabaruddin Ahmad, Bakry Siregar, guru-guru saya untuk bahasa dan sastra Indonesia di SMP dan SMA dahulu. Pak Madong yang mudah senyum dan bisa kocak, Pak Bakry yang kaya humor khas, Pak Sabaruddin yang komunikatif dan produktif. Terpaksa saya mengingat mereka karena tidak mengerti isi bacaan. O ya, saya juga mempelajari buku tatabahasa Sutan Takdir Alisyahbana di SMA. Kecuali itu, beberapa minggu yang lalu sudah saya baca buku Badudu, Membina Bahasa Indonesia Baku. Semuanya itu, aduhai, tidak membantu untuk memahami bahasa saudara serumpun ini. Di balik ejaan yang sama itu, menunggu hal yang cukup runyam. Ijazah Sarjana Muda Kepujian dari Universiti-Universiti yang diiktiraf oleh Kerajaan - tawaran adalah dipelawa bagi kelayakan-kelayakan di perenggan (a) - Sijd Pelajaran Vokesyenal Malaysia - menaip salinan trengkas itu sederas 20 psrn - semasa waktu pejabat - pada peringkat peperiksaan tersebut - calon-calon yang berjaya ditapis sahaja akan dipanggil untuk ditemuduga - Bahagian Kakitangan - Pegawai Banci - Hari Banci 11 Jun 1980. ** Kita bisa bersyukur Menteri Penerangan Malaysia Dato Mohamad Rahmat berkenan mengunjungi negeri ini dengan istri beliau, disertai Setia Usaha Parlemen Dato Haji Embon bin Yahya, Setia Usaha Politik Encik Syam dan Dirjen Radio & Talevishen Dato Abdullah Mohamed. Tadi malam saya sungguh merasa lega mendengar ucapan Menteri Penerangan Dato Mohamad Rahmat melalui TVRI, disusul oleh ucapan Menteri Penerangan Ali Moertopo. Di dalam rencana kerjasama kedua negara, tidak lupa ditekankan usaha ke arah penyamaan bahasa Malaysia dan Indonesia. Mana tau, kalau ada rezeki dan umur panjang, satu waktu kelak masih bisa mengunjungi Malaysia (bukan Genting Highland) dan lebih berani omong dengan saudara serumpun serta lebih mafhum lagi isi koran mereka. Waktu itu nanti insya Allah sudah keluar buku Membina bahasa Indonesia Malaysia baku dan khalayak (Indonesia) sudah mengerti bahwa Pegawai Banci tidak lebih daripada Petugas Sensus yang normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus