PENEMUAN ini mungkin yang paling penting sejak awal abad ini,"
ujar David Judelson agak pongah. Pernyataan Direktur Gulf &
Western Industries (G & W) itu agak berlebihan, tapi jelas aki
khlorida - seng -- hasil pengembangan G & W selama 8
tahun-berpotensi mengembangkan mobil listrik di Amerika Serikat.
Sejak tahun 1975 Kongres AS menetapkan mobil listrik sebagai
jawaban paling tepat untuk mengatasi problem yang timbul akibat
kekurangan bahan bakar minyak. Selama ini perkembangannya
tersendat karena belum dijumpai teknologi menyimpan listrik dan
mengembangkan sebuah aki yang ringan, tahan lama, bertenaga
besar dan murah harganya Hampir semua kendaraan listrik di dunia
(sekitar 100.000) menggunakan aki timah hitam biasa yang
menghasilkan listrik akibat reaksi kimiawi antara plat timah
hitam dan larutan lemah asam belerang. Tapi umurnya sangat
terbatas.
Harganya Tinggi
Berbagai percobaan dengan jenis aki lain belum berhasil keluar
dari tingkat eksperimental. Tapi awal Juni ini G & W
memperkenalkan sebuah aki yang menghasilkan listrik akibat
reaksi kimiawi antara zat seng dan gas khlorin yang bergabung
menjadi khlorida-seng. Meski prinsipnya sudah dikenal sejak abad
lalu, teknologi untuk menguasai reaksi hebat itu belum pernah
ditemukan sebelumnya.
Aki G & W berumur sangat panjang. Dalam percobaan aki itu diisi
sebanyak 1.400 kali yang sama dengan jarak penggunaan 300.000 km
lebih. Beratnya hanya sepertiga aki biasa, tapi 2 kali lebih
padat energi yang dihasilkannya, sedang harganya bisa separuh
lebih murah.
G & W mengubah sebuah VW Rabbit (Golf di Eropah) dan mengisinya
dengan mesin listrik dan aki seng-khlorin. Ternyata kecepatannya
bisa mencapai hampir 100.km per jam dan jangkauannya-sebelum
pengisian baru -- sampai 240 km. Aki G & W ini mampu menyediakan
tenaga yang konstan sampai 95% "isi"-nya terpakai. Dengan aki
timah biasa, bila pemakaian "isi"-nya di atas 50%, tenaganya
sudah mulai megap-megap.
Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan kecil seperti Jet
Industries, Electrocar Inc. dan JMJ Electronics Corp. sudah
mulai mengubah berbagai merk sedan seperti Ford, Chrysler, VW
Rabbit, Chevrolet Citation, Dodge Omni, Fuji dan Datsun menjadi
mobil listrik. Harganya masih sangat tinggi. VW Rabbit, Citation
dan Omni dijual dengan harga US$ 13.500 (Rp 8,4 juta), Ford
Fairmont US$ 14.000 (Kp 8,75 juta) dan Silver Volt buatan
Electric Auto Corp. US$ 16.000 (Rp 10 juta).
Seperti halnya di awal abad ini, perkembangan teknologi dan
faktor ekonomi menentukan jenis kendaraan apa yang berkembang.
Jauh sebelum mobil bermotor bensin merajai pasaran, mobil secara
umum digerakkan dengan tenaga uap dan listrik. Tahun 1900,
produksi mobil di Amerika Serikat mencapai jumlah 4.200. Empat
puluh persen di antaranya mobil bertenaga uap, 38% bertenaga
listrik dan hanya 22% digerakkan dengan motor bensin.
Sebelumnya, masih di tahun 1899 sebuah mobil listrik buatan
Camille Jenantzy di Prancis memenangkan suatu lomba mobil yang
diikuti ketiga jenis mesin itu. Ia menang dengan kecepatan 105,8
km per jam, Awal tahun itu Jenantzy juga memenangkan perlombaan
menanjak bukit dengan mobil listrik buatannya. Dengan mudah ia
meninggalkan mobil yang didorong tenaga uap dan minyak.
Mobil zaman itu hanya bisa dimiliki beberapa orang kaya dan
eksentrik. Banyak orang memandang mobil waktu itu sebagai barang
yang mengancam sendi kehidupan waras dan ketenteraman
masyarakat. Bahkan banyak kota mengadakan peraturan yang
mengharuskan tiap mobil diawali seseorang pembawa bendera merah
yang memberitahukan orang (atau kuda!) bahwa ada mobil mendekat.
Di sini muncul peranan Henry Ford yang mendirikan Ford Motor Co.
di tahun 1903. Ia menerapkan sistem ban berjalan dalam
produksinya dan memilih motor bensin sebagai tenaga
penggeraknya. Di zaman itu minyak bumi baru saja dipergunakan
masyarakat Amerika. Produksi utama bahkan berupa minyak tanah
(kerosene) untuk keperluan penerangan dan masak. Bensin hanya
sisa tak berguna dalam proses penyulingan minyak bumi itu.
Tapi setelah mesin letup dicoba dengan berbagai bahan bakar,
ternyata bensin yang "tak berguna" itu sangat memuaskan. Dan di
tahun 1908 Ford membanjiri pasaran dengan model T-nya yang
murah. Perkembangan mobil bermotor bensin tak terbendungkan
lagi. Kendati itu, sampai tahun 1912 sebanyak 20 perusahaan di
AS masih menghasilkan mobil listrik.
Kemudian dalam kurun waktu lebih setengah abad mobil listrik
dilupakan orang Dikenang hanya di museum dan lapangan golf. Baru
setelah tiba kejutan dari negara produsen minyak bumi di awal
tahun 70-an, bangkit lagi perhatian masyarakat terhadap mobil
listrik.
Kini di Amerika Serikat, Departemen Energi (DOE) mengembangkan
program mobil listrik. Tahun ini program itu ditunjang dengan
dana sebesar US$ 40 juta (Rp 25,2 milyar).
Dan G & W merencanakan untuk mulai memroduksi akinya dalam
Januari tahun depan. Dalam waktu satu tahun ia mempersiapkan 5
kendaraan uji bagi General Telephone and Electronics, yang
menggunakan mobil angkut buatan GM. Kalau semua berhasil baik, G
& W bersedia memberikan lisensi kepada berbagai perusahaan untuk
memroduksi akinya.
Tentu diharapkannya perusahaan mobil raksasa di Detroit menjadi
pembeli utama. "Jika semua perusahaan pembuat mobil menolak
menggunakan mesin dan aki kami, kendaraan itu akan kami buat
sendiri," tegas Judelson tanpa ragu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini