Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan hanya Presiden B.J. Habibie dan Jaksa Agung Andi M. Ghalib, orang biasa pun merasa sangat risau, bila pembicaraan pribadi mereka disadap dan direkam, lalu disiarkan tanpa sepengetahuan mereka. Tapi, karena Presiden dan Jaksa Agung bukanlah orang biasa, melainkan tokoh penting dan terkenal, privasi mereka sangat rentan terhadap penyiaran atau publikasi secara terbuka. Seperti pernah dikatakan dalam fatwa seorang hakim agung Amerika Serikat ketika memutuskan suatu perkara yang menyangkut gugatan masalah privasi beberapa dasawarsa lalu: kian terkenal seseorang,ia akan semakin kehilangan privasinya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo