Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Inflasi: Indonesia Dan Dunia Luar

Tingkat inflasi indonesia kini telah membaik dibanding yang terjadi pada th 1966. pada 5 tahun terakhir (1972-1976), tingkat inflasi rata-rata 22,6% setahun. th 1977 menjadi 10,02%.

11 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEBERHASILAN Indonesia dalam memerangi inflasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pada tahun 1966 Indonesia mengalami hyper-inflasi sebesar 630%. Kemudian secara drastis berhasil diturunkan menjadi 120% (1967) dan 85% (1968), atau rata-rata 281% dalam periode tersebut. Pada 3 tahun berikutnya, tingkat inflasi dapat ditekan lagi menjadi 9,9% (1969), 8,8% (1970) dan mencapai titik terendah sebesar hanya 2,6% pada tahun 1971, atau rata-rata 7,1% selama periode itu. Ini adalah suatu prestasi yang luar biasa. Tetapi rupanya sejak tahun 1972, tingkat inflasi menanjak lagi. Pada masa 5 tahun terakhir (1972-1976), tingkat inflasi rata-rata adalah 22,67O, walaupun grafiknya bersifat naik dan mencapai puncaknya pada tahu 1974 sebesar 33,3% tetapi kemudian turun lagi hingga menjadi 14,2% pada tahun 1976 dan pada tahun 1977 (hingga Nopember) hanya mencapai 10,02 %. Keadaan ini nampaknya sejalan dengan inflasi dunia. Pada tahun 1974, tingkat inflasi rata-rata dari 9 negara industri mencapai 16, tetapi kemudian menapak turun menjadi 9% (1975), 8,1% (1976) dan kira-kira 8% pada tahun yang lalu. Keadaan moneter yang ditandai oleh gejala inflasi yang cukup tinggi dalarn periode 1972-1976 tersebut, sudah tentu tidak bisa lepas dari target-target pembangunan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan sekitar 7% per tahun -- dan dalam kenyataannya telah menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi sekitar 8-9% per tahun - diperlukan adanya peningkatan anggaran pemerintah maupun kegiatan investasi sektor swasta. Ini semua menimbulkan konsekwensi logis: tekanan inflatoir. Karena itu memang ada semacam "trade off" antara tujuan mencapai pertumbuhan di satu fihak dan tujuan menekan laju inflasi di lain fihak. Gambaran tentang tingkat keberhasilan usaha-usaha pemerintah dalam menempuh proses ini antara lain dapat dilihat dari perbandingan antara perkembangan peredaran uang yang merupakan salah satu cermin dan yang menggerakkan kegiatan ekonomi dan pembangunan, dengan tingkat inflasi. Selama 8 tahun sejak tahun 1969 s/d 1976, rata-rata tingkat perubahan jumlah uang yang beredar adalah 39,4%. Dalam periode yang sama, rata-rata tingkat inflasi ternyata hanya 17,7%. Arus uang dan kecepatannya beredar, nampaknya cukup diimbangi oleh arus barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan pembangunan, di samping tentu saja berkat keberhasilan pemerintah dalam menyediakan bahan-bahan pokok dan kebutuhan masyarakat. Inflasi di Negara-Negara Lain Karena nilai Rupiah kita dikaitkan dengan mata uang Dollar Amerika, tentu menarik untuk membandingkan tingkat inflasi di Indonesia dengan di Amerika. Dalam periode 1974-1977, tingkat inflasi di Amerika adalah sekitar 30,8% atau rata-rata 7,7% per tahun. Pada periode yang sama inflasi di Indonesia adalah setinggi 78,2% atau rata-rata 19,6% per tahun. Gejala ini menimbulkan pemikiran bahwa nilai Rupiah kita dinilai terlalu tinggi dan karena itu perlu didevaluasi, jika kita menginginkan agar Dollar dan mata uang asing lainnya tidak lari ke luar negeri, atau jika kita ingin lebih mendorong ekspor dan sebaliknya membatasi kecenderungan impor kita. Tingkat inflasi rata-rata pada 9 negara industri selama periode 1974-1977 adalah 10,25%. Tingkat yang tertinggi terjadi di Itali (1974--24,5%), Inggeris (1975--24,9%), Itali (1976--22%) dan Itali lagi (1977 - 16%). Sedangkan tingkat terendah dicapai di Jerman (1974--5,9%), Swiss (1975 --- 3,4%), Swiss (1976--1,3%), dan Swiss lagi (1977--1,5%). Tidak banyak yang kita ketahui tentang inflasi di negara-negara sedang berkembang. Tetapi bulletin "Monthly Economic Letter" yang diterbitkan oleh FNCB pernah membandingkan tingkat inflasi di negara-negara sedang berkembang dan negara-negara industri selama periode 12 bulan hingga pertengahan tahun 1974. Tingkat inflasi di negara-negara sedang berkembang adalah 18,7% (rata-rata median) atau 19,1% (rata-rata hitung). Sedangkan di negara-negara industri tingkat itu adalah 11,1% (median) atau 12,6 (rata-rata hitung). Keterangan lain adalah perbandingan tingkat inflasi di antara 5 negara ASEAN pada tahun 19767 yaitu 14,2% di Indonesia dibanding dengan hanya 6,2% di Pilipina, 4,9% di Muangthai, 2,6% di Malaysia, dan 0%. alias tak ada inflasi di Singapura. Informasi yang mengejutkan telah disajikan oleh bulletin Economic Note yang diterbitkan oleh Labor Research Association (October, 1974). Bulletin ini membantah keterangan FNCB yang menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala dunia. Sejumlah 7 negara-negara sosialis ternyata tidak mengalami inflasi selama periode 1966-1972 (dan 1974). Beberapa di antaranya bahkan mengalami inflasi (Jerman Timur, ISSR, Bulgaria dan Cekoslowakia) atau inflasi yang tidak berarti di Polandia (1973 -- 0,37O) dan (1974--3,6%), dan Hungaria (rata-rata 2,5 per tahun dalam periode 1971-1974). Hanya di Yugoslavia yang mengalami inflasi sekitar 25% rata-rata per tahun selama 1971-1974. Keadaan ini dapat difahami, karena di negara-negara Sosialis, produksi barang-barang -- terutama kebutuhan pokok masyarakat direncanakan secara ketat sesuai dengan kebutuhan, di mana politik moneter bukan merupakan alat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan di mana harga barang-barang ditetapkan dan dikendalikan oleh badan perencanaan nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus