Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Oasis perdamaian di indocina

Di tengah kekerasan di indocina sekarang, laos menampakkan wajah perdamaian yang humanistis. hal ini perlu untuk mewujudkan laos sebagai suatu kesatuan politik dan ekonomi dari berbagai macam suku.

11 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

REVOLUSI komunis di Laos tahun 1975 merupakan suatu anti-klimaks sehingga tidak banyak dibicarakan seperti di Vietnam dan di Kamboja. Walaupun ada program re edukasi, sifatnya jauh lebih lunak dari program serupa di Vietnam, apalagi dibandingkan dengan Kamboja. Kemenangan Pathet Lao tahun 1975 tidaklah spektakuler seperti ketika Phnonl Penh direbut Khieu Samphan dkk atau ketika Saigon dimasuki pasukan Front Pembebasan Nasional Vietnam. Sampai sekarang, Amerika Serikat tetap punya kedutaan di Vientianne dan badan-badan PBB banyak beroperasi di Laos. Nasib Laos yang demikian, sebagian disebabkan oleh posisinya sebagai negara penyangga antara dua tetangganya yang besar, Muangthai dan Vietnam. Sejarah Laos ditandai oleh usaha penanaman pengaruh dan pembayaran upeti kepada Vietnam atau Muangthai. Geo-politiknya menyebabkan Laos bagian utara dekat dengan Vietnam sedangkan Laos bagian selatan dekat dengan Muangthai. Tanpa Kesatuan Politik Laos dalam arti suatu kesatuan politik barulah diciptakan selama penjajahan Perancis. Tapi, setelah Laos merdeka, latarbelakangnya sebagai negara penyangga tadi menyebabkan sulitnya tercapai suatu integrasi seperti di zaman penjajahan. Apalagi, pertentangan ideologi ikut berpengaruh, antara Vietnam Utara yang komunis dan Muangthai yang anti komunis. Walaupun dua kali konperensi Jenewa 1954 dan 196 menjamin netralitas Laos, negara tersebut tidak pernah mengalami adanya kesatuan politik sampai tahun 1975. Pathet Lao yang komunis menguasai wilayah di utara dekat perbatasan Vietnam, dengan Sam Neua sebagai ibukotanya. Golongan anti komunis berpusat di selatan, dekat perbatasan Muangthai, dengan ibukotanya di Savannakhet. Ibukota resmi, Vientianne lazimnya ada di tangan kaum netralis, dalam diri Pangeran Souvanna Phouma, dan Kapten Kong Le dulu. Sejak tahun 1962, pemerintahan koalisi silih berganti dibentuk di Vientianne. Kalau koalisinya pecah, masing-masing pihak mundur ke ibukotanya yang tidak resmi. Pada akhirnya, terjadi polarisasi. Golongan netralis lama kelamaan habis, sebagian besar bergabung kepada Pathet Lao. Ini sejalan dengan campurtangan asing dalam sengketa Laos. Selama limabelas tahun terakhir, penduduk Laos sudah mengalami relokasi dan perpindahan akibat pemboman, sehingga ketika Pathet Lao menang, tidak perlu lagi relokasi. Penderitaan mereka sudah cukup berat sehingga tidak ada lagi kemampuan untuk senyum ketika Pathet Lao menang. Benar-benar suatu anti-klimaks. Pemersatu Di tengah-tengah perobahan ini, satu hal yang tetap adalah peranan tokoh Laos, Pangeran Souvanna Phouma sebagai katalisator. Dengan pimpinannyalah, pemerintahan diserahkan secara damai kepada Pathet Lao, sehingga tidak terjadi pertumahan darah. Pengungsian ke Muangthai juga berlangsung secara damai, sehingga di tengah-tengah kekerasan di Indocina sekarang, Laos menampakkan wajah perdamaian yang humanistis. Wajah damai ini memang perlu untuk mewujudkan Laos sebagai suatu kesatuan politik dan ekonomi dari berbagai macam suku dan pengaruh regional yang kuat. Berbeda dengan Vietnam dan Kamboja yang secara etnis adalah homogen, Laos terdiri dari berbagai suku. Ada suku Meo, suku Yao maupun suku Lao sendiri, yang dalam sejarahnya tidak hanya terpisah secara geogragis, tapi juga ideologis. Usaha paling penting pemerintahan Laos sekarang tidaklah bersifat ideologis seperti di Kamboja, tapi menciptakan suatu kesadaran dan integrasi nasional yang memang tidak ada sebelumnya. Dengan demikian, tidaklah terlalu mengejutkan jika Laos menjadi negara yang paling terbuka dan lebih toleran terhadap warganegaranya di antara negara-negara komunis di Indocina sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus