Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Berita Tempo Plus

Ironi Negeri Bahari

Pencurian ikan yang merajalela tak cukup dengan dihalau kapal patroli. Butuh cetak biru untuk membangkitkan industri perikanan.

23 Juni 2014 | 00.00 WIB

Ironi Negeri Bahari
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH ironi Indonesia: memiliki 3 juta kilometer persegi laut dengan kekayaan melimpah, tapi malah rajin mengimpor ikan. Bukan cuma "ikan mulia" yang tak ada di perairan Indonesia seperti salmon, ikan asin dan ikan teri pun dipasok luar negeri. Lebih menyakitkan: sebagian ikan itu sebetulnya berasal dari laut Indonesia sendiri, yang dikeruk kapal-kapal asing.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus