Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Korupsi: Sumarlin Tak Tahu?

Sifat menonjol dari pejabat-pejabat yang korup. Anjuran hidup sederhana. Pimpinan seharusnya tahu kehidupan bawahannya.

1 Januari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA tertarik atas tulisan TEMPO 11 Desember tentang keroyalan cara hidup Budiadji ex Ka-Dolog Kaltim dan tergesa-gesanya Gubernur Irian Jaya menanam cengkeh yang bibitnya dibeli di Trenggalek, daerah Sutran sendiri. Cara Sutran mencari duit rupanya lebih lihay dan terhormat dari pada Budiadji. Namun cara-cara kedua pejabat itu akibatnya sami mawon. Pemerintah dirugikan. Yang menonjol dari sikap Budiadji seperti umumnya sifat pejabat-pejabat yang korup ialah suka main cinta dengan wanita-wanita muda, dengan memberi hadiah gedun-gedung mewah. Tanda tanda wanita muda yang berhasil menggaet pejabat-pejabat tinggi ialah membuka butik. Niniek Salon, sudah lama diketahui umum, pemiliknya suka membagi-bagikan uang untuk Dana Pembangunan Ibukota melalui meja rolet CopaCabana. Dihitung-hitung, selama pejabat-pejabat berkorupsi, maka Ali Sadikinlah bersama bandar-bandar judi kasino yang beroleh manfaat secara langsung. Betapa tidak, selama ini banyak pejabat-pejabat berduit (bersama cewek-ceweknya) kalah ratusan juta, bahkan ribuan juta mungkin, di meja kasino A Piang Jinggo atau Yauw Foet Sen dua tokoh bandar judi yang dulu disebut King Gambler from Betawi. Mereka memiliki kekayaan di Indonesia, separoh ditransfer ke luar negeri (Singapura, Hongkong, California). Tentang pejabat-pejabat yang suka main cewek, baru-haru ini di sebuah majalah hiburan terpancang dengan beraninya foto Yurike Sanger, bekas isteri Bung Karno di Perancis. Publisitas yang lisa menjatuhkan nama seorang pejabat tinggi itu pasti akan mendapat sorotan masyarakat luas. Baru saja Newsweek melaporkan situasi korupsi, tiba-tiba timbul kasus Dolog Kaltim. kini timhul lagi "keberanian" seorang pejabat tinggi mendemonstrasikan kebolehannya menyunting isteri orang lain. Saya heran, di mana respek pejabat-pejabat itu atas seruan Presiden Suharto agar hidup sederhana. Lalu bagaimana tanggapan Presiden atau Kas Kopkamtih atas "kebelanian" pejabat tinggi tersebut? Tak heran kalau pejabat-pejabat daerah ikut meniru cara hidup pejabat-pejabat di pusat. Menteri Sumarlin yang terkenal pernah menangkap basah koruptor kelas teri beberapa tahun liwat (mungkin karena sibuk) tidak mengetahui ada pembantu-pembantunya yang meniru cara hidup rejim Orde Lama. Haji G. MALIKMASS Jl. Tawakal Ujung 36a Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus