SAYA tertarik atas tulisan TEMPO 11 Desember tentang keroyalan
cara hidup Budiadji ex Ka-Dolog Kaltim dan tergesa-gesanya
Gubernur Irian Jaya menanam cengkeh yang bibitnya dibeli di
Trenggalek, daerah Sutran sendiri. Cara Sutran mencari duit
rupanya lebih lihay dan terhormat dari pada Budiadji. Namun
cara-cara kedua pejabat itu akibatnya sami mawon. Pemerintah
dirugikan.
Yang menonjol dari sikap Budiadji seperti umumnya sifat
pejabat-pejabat yang korup ialah suka main cinta dengan
wanita-wanita muda, dengan memberi hadiah gedun-gedung mewah.
Tanda tanda wanita muda yang berhasil menggaet pejabat-pejabat
tinggi ialah membuka butik. Niniek Salon, sudah lama diketahui
umum, pemiliknya suka membagi-bagikan uang untuk Dana
Pembangunan Ibukota melalui meja rolet CopaCabana.
Dihitung-hitung, selama pejabat-pejabat berkorupsi, maka Ali
Sadikinlah bersama bandar-bandar judi kasino yang beroleh
manfaat secara langsung.
Betapa tidak, selama ini banyak pejabat-pejabat berduit (bersama
cewek-ceweknya) kalah ratusan juta, bahkan ribuan juta mungkin,
di meja kasino A Piang Jinggo atau Yauw Foet Sen dua tokoh
bandar judi yang dulu disebut King Gambler from Betawi. Mereka
memiliki kekayaan di Indonesia, separoh ditransfer ke luar
negeri (Singapura, Hongkong, California).
Tentang pejabat-pejabat yang suka main cewek, baru-haru ini di
sebuah majalah hiburan terpancang dengan beraninya foto Yurike
Sanger, bekas isteri Bung Karno di Perancis. Publisitas yang
lisa menjatuhkan nama seorang pejabat tinggi itu pasti akan
mendapat sorotan masyarakat luas. Baru saja Newsweek melaporkan
situasi korupsi, tiba-tiba timbul kasus Dolog Kaltim. kini
timhul lagi "keberanian" seorang pejabat tinggi
mendemonstrasikan kebolehannya menyunting isteri orang lain.
Saya heran, di mana respek pejabat-pejabat itu atas seruan
Presiden Suharto agar hidup sederhana. Lalu bagaimana tanggapan
Presiden atau Kas Kopkamtih atas "kebelanian" pejabat tinggi
tersebut? Tak heran kalau pejabat-pejabat daerah ikut meniru
cara hidup pejabat-pejabat di pusat. Menteri Sumarlin yang
terkenal pernah menangkap basah koruptor kelas teri beberapa
tahun liwat (mungkin karena sibuk) tidak mengetahui ada
pembantu-pembantunya yang meniru cara hidup rejim Orde Lama.
Haji G. MALIKMASS
Jl. Tawakal Ujung 36a Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini