Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahasa

Berita Tempo Plus

Asal-usul Pagar Laut

Pada mulanya pagar berperan dalam pembentukan masyarakat sipil. Pagar laut mengabaikan masyarakat.

2 Februari 2025 | 08.30 WIB

Ilustrasi: Tempo/Kendra Paramita
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Kendra Paramita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pada mulanya pagar berperan dalam pembentukan masyarakat sipil.

  • Pagar sekarang malah menjadi lambang penguasaan lahan yang mengabaikan masyarakat.

  • Pendirian pagar laut di perairan Tangerang bisa jadi pemagaran laut pertama di dunia.

DULU Jean-Jacques Rousseau, filsuf Swiss, membayangkan pagar sebagai awal peradaban. “Orang pertama yang memagari sebidang tanah berkata 'ini milikku' dan menemukan orang-orang yang cukup naif untuk mempercayainya, orang itu adalah pendiri sejati masyarakat sipil,” katanya dalam A Discourse Upon the Origin and the Foundation of the Inequality Among Mankind (1754). Pagar telah melembagakan unsur paling penting dalam kontrak sosial, ide utama Rousseau, yakni pengakuan kolektif terhadap barang pribadi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus