Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahasa

Asal-usul Pagar Laut

Pada mulanya pagar berperan dalam pembentukan masyarakat sipil. Pagar laut mengabaikan masyarakat.

2 Februari 2025 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Kendra Paramita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pada mulanya pagar berperan dalam pembentukan masyarakat sipil.

  • Pagar sekarang malah menjadi lambang penguasaan lahan yang mengabaikan masyarakat.

  • Pendirian pagar laut di perairan Tangerang bisa jadi pemagaran laut pertama di dunia.

DULU Jean-Jacques Rousseau, filsuf Swiss, membayangkan pagar sebagai awal peradaban. “Orang pertama yang memagari sebidang tanah berkata 'ini milikku' dan menemukan orang-orang yang cukup naif untuk mempercayainya, orang itu adalah pendiri sejati masyarakat sipil,” katanya dalam A Discourse Upon the Origin and the Foundation of the Inequality Among Mankind (1754). Pagar telah melembagakan unsur paling penting dalam kontrak sosial, ide utama Rousseau, yakni pengakuan kolektif terhadap barang pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kenyataannya, pagar sekarang menjadi lambang penguasaan lahan yang mengabaikan kepentingan masyarakat sipil. Itu yang tampak, misalnya, dari patok bambu sepanjang lebih dari 30 kilometer di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. Pagar laut itu menunjukkan kejemawaan kuasa atas wilayah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kata pagar berasal dari bahasa Hindi, pagara, yang berarti batas. Pagara pada mulanya cuma nama daerah yang membatasi sebuah desa yang ditetapkan Raja Aparadityadewa dari Dinasti Silahara, dinasti yang berkuasa di Konkan—kini Mumbai dan Maharashtra, India—dari abad ke-8 hingga awal abad ke-13. Kata pagara tercantum dalam sebuah inskripsi peninggalan Silahara di suatu gua di dekat Mumbai.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan pagar sebagai sesuatu yang digunakan untuk membatasi pekarangan, tanah, rumah, desa, ladang, dan sebagainya. Sesuatu itu bisa bambu, kayu, atau tanaman. Definisi ini mirip dengan makna pagara (bahasa Hindi), pagar (Melayu dan Dayak Iban), pager (Jawa, Sunda, dan Sasak), pageh (Bali), pageuë (Aceh), serta pagér (Ilokano di Filipina).

Dalam bahasa Inggris, ada hedge dan fence untuk pagar. Hedge adalah pagar tanaman hidup atau buatan yang mengelilingi rumah atau ladang. Kata fence, menurut Online Etymology Dictionary, muncul pada abad ke-14 dan sebenarnya kependekan dari defense atau defence. Makna fence pun tak jauh dari urusan pertahanan, yakni “tindakan mempertahankan diri, pertahanan; sarana perlindungan, benteng”.

Pagar sebagai pembatas rumah mulai dikenal setidaknya pada abad ke-7 sebelum Masehi. Ketika itu Romawi baru saja menguasai Semenanjung Italia dan Raja Romawi Numa Pompilius mewajibkan setiap orang Romawi yang menduduki wilayah taklukan mendirikan pagar dan batu penanda tanahnya. Batu itu didedikasikan kepada Terminus, dewa pelindung penanda perbatasan. Raja-raja Eropa kemudian mengikutinya dengan mewajibkan rumah-rumah dipagari. Dalam perkembangannya, fungsi pagar lebih menguat sebagai perlindungan dari pihak luar.

Meskipun globalisasi dipandang sebagai hilangnya fungsi militer dan ekonomi tradisional terhadap batas-batas wilayah, pembangunan pagar sekarang makin luas, terutama di kawasan konflik. Pagar perbatasan negara atau wilayah telah diperkokoh dengan beton atau baja. Yang paling terkenal dan kontroversial adalah yang terdapat di Israel dan Amerika Serikat.

Israel punya “politik pagar” untuk melindungi “kami yang beradab” dari “liyan yang barbar”. Mereka membangun pagar raksasa yang memisahkan Israel dengan wilayah Palestina yang diduduki Israel di Tepi Barat. Pagar itu juga yang kini mengepung daratan Gaza. Pembangunan pagar itu diilhami esai “The Iron Wall: Israel and the Arab World” karya Ze’ev Jabotinsky, pemimpin Zionis, pada 1923. “Permukiman (Yahudi) hanya dapat berkembang di bawah perlindungan kekuatan yang tidak bergantung pada penduduk lokal, di balik tembok besi yang tidak akan bisa mereka robohkan,” tulis Jabotinsky.

Amerika Serikat pada mulanya punya kebijakan perbatasan yang terbuka. Namun, sejak 1980, Partai Republik mendorong pengetatan perbatasan dengan Meksiko karena khawatir terhadap banjir imigran gelap. Donald Trump, politikus Republikan, memerintahkan pembangunan pagar baja sepanjang perbatasan Meksiko pada periode pertama kepresidenannya dan sekarang melanjutkannya.

Pagar biasanya memang dibangun di darat. Maka pagar laut Tangerang bisa jadi pagar pertama di dunia yang ada di laut. Pagar laut menjadi batas kaveling secara fisik. Jika masih hidup, Rousseau mungkin akan memikirkan ulang fungsi definisi pagar yang jadi melenceng ini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus